Liputan6.com, Bangkok - Polisi Israel melanjutkan proses penyelidikan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas kasus korupsi. Kali ini, ia diinterogasi karena diduga melakukan praktik korupsi, dengan melibatkan perusahaan telekomunikasi terbesar di Rusia, Bazeq.
Sama seperti dua kasus korupsi lainnya, Netanyahu dicurigai telah melakukan penyuapan. Pemilik Bezeq Israel Telecom melakukan liputan yang menguntungkan bagi Netanyahu dan istrinya, di sebuah situs berita yang mereka kontrol, dan menggantinya dengan perubahan regulasi komunikasi.
Advertisement
Seorang juru kamera mengatakan, dirinya melihat kendaraan yang membawa dua petugas polisi di kediaman Netanyahu pagi tadi. Sementara itu, istri Netanyahu, Sara, dilaporkan akan memberikan kesaksian pada saat bersamaan di kantor polisi dekat Tel Aviv, seperti dikutip dari Merdeka.com, Jumat 2 Maret 2018.
Sejauh ini, Banyamin Netanyahu telah membantah segala tuduhan korupsi yang dilayangkan kepadanya.
Pemegang saham Bezeq Telecom, Shaul Elovitch, kini berada dalam tahanan bersama dengan mantan juru bicara Perdana Menteri Israel. Mereka juga menyangkal segala tuduhan tersebut.
Selain itu, orang kepercayaan Netanyahu, yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Kementerian Komunikasi, Shlomo Filber, telah ditangkap terlebih dahulu sehubungan dengan skandal itu.
Benyamin Netanyahu terlibat dengan beberapa kasus korupsi. Kasus pertama, dia diduga menerima hadiah puluhan ribu dolar dari Arnon Milchan, produser Hollywood asal Israel, dan James Packer, bos kasino dari Australia. Hadiah tersebut berupa sampanye, cerutu, tiket penerbangan, hingga kamar hotel.
Sebagai ganti dari hadiah-hadiah itu, Netanyahu harus membantu Milchan untuk mendapatkan visa Amerika Serikat dan memberi Packer izin tinggal di Israel. Dia mengakui telah menerima hadiah-hadiah tersebut, tetapi membantahnya sebagai tindak suap atau sesuatu yang ilegal.
Dalam kasus kedua, Netanyahu dituduh berkomplot dengan Arnon Mozes, pemilik harian Israel Yediot Acharonot, untuk memajukan undang-undang tabloid bebas dan pro-Netanyahu Israel Hayom, yang didanai oleh miliarder AS Sheldon Adelson.
Kasus korupsi lain yang melibatkan Netanyahu adalah penjualan kapal selam Jerman ke Israel. Polisi menuding pengusaha Michael Ganor menyuap pejabat pemerintah untuk menjadi agen negosiasi bagi ThyssenKrupp, perusahaan Jerman yang membangun kapal selam tersebut.
Reporter : Ira Astiana
Sumber : Merdeka.com
Saksikan juga video berikut ini: