Liputan6.com, Jakarta - Jenis makanan cepat saji, seperti Mc Donald nampaknya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Di Indonesia sendiri, makanan cepat saji ini juga sangat populer, bahkan dalam satu kota saja, dapat kita temui beberapa gerai Mc Donald yang pastinya selalu ramai pengunjung.
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya di Indonesia, sepertinya gerai makanan cepat saji ini juga hampir ada di semua negara di dunia. Namun, rupanya ada beberapa negara yang nggak memiliki gerai Mc Donald lo?
Apa sih alasannya? Simak yuk detailnya di sini:
1. Islandia tak memiliki gerai Mc Donald lagi. Awalnya ada tiga gerai di negara ini, yang kemudian tutup karena krisis moneter tahun 2009.
Setelah krisis berlalu, negara ini menjadi negara sehat, dan akhirnya menolak untuk membuka gerai McDonalds kembali karena makanannya yang nggak sehat.
2. Yaman
Yaman juga tak memiliki Mc Donald. Faktor utamanya adalah karena ketidakstabilan ekonomi, plus kerawanan karena berpotensi diserang teroris.
Advertisement
3. Kepulauan Bermuda
Sebenarnya gerai Mc Donald pernah dibuka pada tahun 1996 di Kepulauan Bermuda, namun penduduk lokal memboikotnya, dan dengan jelas menolak adanya restoran tersebut. Hingga kini tak ada gerai Mc Donald yang dibuka di sana.
4. Korea Utara
Sudah pasti jika Korea Utara tak memiliki gerai Mc Donald, karena Kim Jong-un tak suka dengan Amerika beserta produk-produknya.
Advertisement
5. Bolivia
Ternyata Bolivia juga tak memiliki gerai Mc Donald loh. Alasannya karena masyarakat di sana tak menyukai makanan cepat saji, sehingga gerai tersebut tutup karena bangkrut.
6. Zimbabwe
Sebenarnya Mc Donald pernah dibuka di Zimbabwe pada tahun 2010. Namun, gerai tersebut tutup dan hingga kini masih belum ada izin untuk beroperasi kembali.
Advertisement
7. Montenegro
Montenegro tak memiliki gerai Mc Donald dikarenakan pemerintahnya tak ingin kesehatan masyarakatnya terganggu gara-gara memakan fast food.
8. Kazakhstan
Kazakhstan pun demikian. Bahkan negara inilah yang pertama mengatakan jika tak akan pernah membuka gerai Mc Donald di negaranya tersebut.
Reporter/Editor:
Ferry Sanjaya
Sumber: Kapanlagi.com
Advertisement