Berdikari Mulai Rambah Bisnis Ternak Ayam

Bibit ayam (DOC) Grand Parent yang tiba hari Jumat pada 3 Februari 2018 sebanyak sekitar 17 ribu ekor dengan impor langsung dari Hubard, Prancis.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 05 Mar 2018, 10:02 WIB
Pekerja memberi pakan di kandang ternak ayam telur di Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (30/11). Peternakan ayam tersebut memproduksi telur ayam mencapai satu ton telur per hari dari 20 ribu ekor ayam. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Berdikari (Persero) tengah melakukan kajian mendalam serta mempersiapkan bisnis model peternakan ayam terintegrasi.

Direktur Utama Berdikari Eko Taufik W mengatakan bisnis ternak ayam ini dimulai dengan pengembangan pada sektor hulu dan secara berkesinambungan akan sampai pada sektor hilir, baik secara organik maupun non organik.

"Pola bisnis yang dilakukan Berdikari dengan mengoptimalkan sinergi sesama BUMN, pihak swasta, koperasi bahkan sampai pada pihak peternak mandiri," kata dia, Senin (5/3/2018).

Bibit ayam (DOC) Grand Parent yang tiba hari Jumat shipment pertama, tanggal 3 Februari 2018 sebanyak sekitar 17 ribu ekor dengan impor langsung dari Hubard, Perancis untuk pengisian kandang di Tasikmalaya.

Nantinya akan diikuti tahap kedua dan seterusnya dari Cobb, Atlanta, Amerika Serikat (AS) untuk pengisian kandang Pasuruan.


Tahap Awal

Pekerja memberi pakan di kandang ternak ayam telur di Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (30/11). Peternakan ayam tersebut memproduksi telur ayam mencapai satu ton telur per hari dari 20 ribu ekor ayam. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Di tahap awal sebanyak 36 ribu merupakan kuota peralihan tahun 2017 dan akan ditambah dengan kuota 2018. Seluruhnya untuk target produksi 2,8 juta ekor PS atau produk akhir sekitar 400 juta FS.

Setelah memperbaiki kinerja keuangannya di tahun 2017 melalui upaya optimalisasi aset serta melakukan restrukturisasi hutang pada bank dan supplier, maka di tahun 2018 ini Berdikari akan mulai mempercepat pengembangan bisnis ayamnya.

"Termasuk pengembangan peternakan PS dan kemitraan FS, produksi pakan serta pertanian jagung sampai processing atau Rumah Potong Ayam. Sehingga diharapkan tahun 2019 semuanya sudah berjalan secara terintegrasi," tutup Eko.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya