Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menambah modal sekitar Rp 1,56 triliun kepada PT Bank BRISyariah pada 28 Februari 2018.
Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (5/3/2018), penambahan modal tersebut berasal dari penyertaan modal langsung sebesar Rp 1 triliun. Selain perseroan mengkapitalisasi keuntungan dari anak usaha PT Bank BRISyariah sebesar Rp 567,38 miliar.
Rapat Umum Pemegang Tahunan PT Bank BRISyariah memutuskan laba ditahan BRISyariah hingga 2017 akan dikapitalisasi menjadi saham dan diberikan kepada pemegang saham antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mengkapitalisasi sebesar Rp 567,38 miliar atau 1.134.762.655 saham. Kemudian Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI mengkapitalisasi sebesar Rp 121.500 atau 243 saham. Jadi total penambahan modal sekitar Rp 1,56 triliun.
Baca Juga
Advertisement
Perseroan menyatakan sudah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehubungan dengan peningkatan penyertaan modal pada BRISyariah sebesar Rp 1 triliun. Hal itu tertuang dalam surat OJK Nomor S-32/PB.31/2018 pada 23 Februari 2018.
Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan BRI, Bambang Tribaroto menuturkan, tambahan modal di BRISyariah tak memiliki dampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaba BRI.
Perseroan memberi dukungan tidak hanya sisi permodalan, kerja sama distribusi, melainkan juga pengembangan bisnis BRISyariah. BRI telah menerapkan tata kelola terintegrasi pada BRISyariah.
"Nilai transaksi tidak melebihi 20 persen ekuitas BRI sehingga tidak termasuk transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor IX.E.2 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha utama," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
BRI Akuisisi 35 Persen Saham Bahana Artha Ventura
Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) membeli 71.207 lembar saham baru atau 35 persen saham PT Bahana Artha Ventura (BAV) senilai Rp 71,32 miliar.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Sabtu 25 November 2017, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk menempatkan investasi BAV merupakan bagian dari strategi pertumbuhan nonorganik yang ditetapkan dalam rencana jangka panjang Perseroan 2013-2017. Ini dituangkan sebagai salah satu strategi perusahaan dalam rencana bisnis bank 2012-2019 (revisi).
"Salah satu pertumbuhan nonorganik yang direncanakan oleh perseroan adalah penyertaan pada lembaga keuangan nonbank dengan produk/jasa yang bersifat melengkapi produk/jasa perseroan," tulis manajemen PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.
Upaya akuisisi ini merupakan salah satu cara untuk mencapai aspirasi perseroan menjadi penyedia layanan keuangan terintegrasi kepada nasabah perseroan.Perseroan menyatakan, penyertaan pada perusahaan modal ventura diharapkan dapat meningkatkan peran serta dalam pengembangan pelaku usaha di segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), meningkatkan peran serta perseroan dalam pengembangan perusahaan non keuangan yang menjadi target pemerintah, dan meningkatkan kolaborasi inovasi perseroan dengan start-up fintech.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk memilih BAV lantaran pada kesamaan fokus bisnis yaitu UMKM. Langkah ini diharapkan dapat permudah sinergi ke depan. "Di samping itu, struktur BAV dan perusahaan anak BAV yang tersebar di seluruh dasarah sangat tepat untuk dukung peran serta perseroan dalam penyertaan pada perusahaan non keuangan," tulis manajemen.
BAV sendiri menjalankan kegiatan usaha sebagai perusahaan modal ventura meliputi penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi, pembiayaan melalui pembelian surat utang yang diterbitkan pasangan usaha pada tahap rintisan dan atau pengembangan usaha, serta pembiayaan usaha produktif.
Adapun transaksi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dengan BAV termasuk transaksi afiliasi. Transaksi itu termasuk transaksi antara pihak terafiliasi karena hubungan afiliasi antara perseroan, BAV dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) sebagai pemegang saham mayoritas BAV. BPUI juga di bawah pemerintah bersama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.
Sesudah transaksi tersebut pemegang saham BAV antara lain PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia sebesar 64,65 persen, Koperasi Karyawan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia sebesar 0,35 persen dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sebesar 35 persen.
Advertisement