Liputan6.com, Jakarta - Seorang investor mesti mahir membaca tren, tak terkecuali investor di bidang properti. Ada kalanya, investasi properti jadi tidak menguntungkan.
Faktornya beragam, bisa karena turunnya daya beli masyarakat, regulasi yang ketat, strategi pemasaran yang kurang tepat, atau propertimu ternyata berada di area yang rawan bencana.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari Swara Tunaiku, berikut langkah-langkah untuk mengantisipasi jatuhnya nilai investasimu di bidang properti.
1. Lakukan evaluasi properti
Kajilah apakah properti tempat kamu menanamkan uang masih dapat diamankan lewat langkah-langkah tertentu, misalnya dengan merombak manajemen finansial maupun konsep properti.
Beri kesempatan pada pengembang untuk melakukan hal-hal yang dibutuhkan. Namun, jika hasil evaluasi tidak menunjukkan tanda-tanda positif, bersiaplah untuk pindah haluan ke investasi lain.
2. Putuskan segera menjual properti sebelum harganya terjun bebas
Agar segera laku terjual, tak ada salahnya mencoba memberi diskon kepada pihak yang berminat meminang propertimu. Semakin lama kamu menunda, akan semakin besar pula kerugianmu.
3. Temukan lokasi lain yang lebih menjanjikan
Jika dana yang kamu miliki masih mencukupi, tak ada salahnya berinvestasi properti di tempat lain. Carilah potensi investasi di tempat lain yang lebih menjanjikan.
Dengan demikian, keuntungan dari investasi properti yang baru dapat menutup kerugian yang mungkin timbul dari investasi sebelumnya.
Advertisement
4. Miliki mentor yang lebih berpengalaman soal investasi properti
Kesuksesan dalam investasi properti tidak hanya ditentukan oleh modal dan pengalaman. Kamu juga dapat belajar sekaligus mengasah kemampuan pada orang lain.
Carilah mentor yang menguasai bidang properti agar kamu dapat meminimalkan kegagalan serta membuka mata untuk melihat ragam properti yang potensial.
5. Pilih diversifikasi investasi
Orang bijak berkata: “Jangan menaruh telur dalam satu keranjang.” Nasihat ini sangat tepat diterapkan dalam berinvestasi. Jadi, sebaiknya kamu jangan cuma mengandalkan properti saja sebagai lahan investasimu.
Kembangkan pula jenis investasi lain, misalnya reksadana, saham, maupun emas. Dengan demikian, ketika satu keranjang jatuh, kamu masih memiliki telur di keranjang lain.
Yang namanya investasi pastilah memiliki risiko. Yang penting adalah bagaimana kamu mengelola risiko tersebut untuk meraih keuntungan yang optimal.
Advertisement