Liputan6.com, Jakarta - Setelah Formula 1 (F1) tidak akan memakai wanita seksi di grid, kini giliran pameran otomotif bakal melakukan hal yang sama. Nantinya, wanita seksi yang biasa disebut SPG atau usher tidak akan bertugas di booth pabrikan otomotif lagi saat pemeran.
Melansir Paultan, Senin (5/3/2018), tidak adanya wanita seksi di booth pameran otomotif, bakal dimulai di Geneva Motor Show 2018.
Pelarangan wanita seksi di pameran otomotif ini, karena gerakan global #MeToo. Kampanye ini, merupakan bentuk perlawanan terhadap pelecehan seksual yang sering menimpa perempuan.
Baca Juga
Advertisement
Dengan adanya larangan tersebut, SsangYong, bakal menggunakan model pria dan wanita mengenakan pakaian olahraga untuk promosi kendaraannya. Sedangkan untuk Lexus, tidak akan menggunakan model apapun di pameran Swiss tersebut.
Sementara untuk Fiat Chrysler Automobile (FCA), telah membatalkan kontrak dengan beberapa model wanita karena takun dikritik di #MeToo.
Namun, tidak semua pabrikan tanpa wanita seksi. Contohnya, Toyota dan Nissan yang akan tetap menggunakan model wanita, namun dengan pakaian yang tidak seksi.
"Waktu telah berubah. Lebih masuk akal, untuk menggunakan spesialis produk (ahli produk), karena kamu menjual mobil," pungkas Juru Bicara Nissan, Sara Jenkins.
Pria Mabuk Goda Wanita Cantik di Pameran Otomotif
Wanita-wanita cantik kerap mewarnai ajang pameran otomotif. Kehadiran gadis-gadis dengan paras menawan ditambah bodi aduhai menjadi pemanis saat mendampingi sederet mobil.
Hal ini pula yang menjadi daya tarik di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 yang diselenggarakan di ICE, BSD, Tangerang Selatan, selama 10-20 Agustus 2017.
Bak model kelas wahid, gadis-gadis cantik yang menjadi usher ini tak luput dari bidikan kamera. Mereka pun kerap menebarkan senyuman manis manja, sehingga siapapun mata yang melihatnya mampu terhipnotis dibuatnya.
Namun tahukah Anda, ternyata peran usher di pameran otomotif ini kerap dipandang sebelah mata khususnya bagi kalangan pria genit.
Para pria mata keranjang kerap memburu para usher, mereka sering menganggap rendah para usher terutama saat ingin mengajak berkenalan atau sekedar berfoto.
Hal ini pula pernah dialami gadis cantik, bernama Tasya Napitupulu. Paras ayu berusia 27 tahun ini mengaku pernah mengalami hal yang tak mengenakan ketika menjaga sebuah pameran otomotif.
“Aku pernah dicolek-colek, awalnya aku masih sabar cuma bisa senyumin aja, lalu lama kelamaan nambah rese, aku langsung panggil security saja. Dan ternyata setelah diperiksa dia lagi dalam pengaruh alkohol,” ucap Tasya saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (17/8/2017).
Tasya menampik, bahwa tidak semua usher bisa dianggap gampangan. Sebab hal itu tergantung pribadi wanita itu masing-masing. Dan bagaimana cara usher membawa dan bagaimana sikap saat menghadapi pengunjung nakal.
“Kalau ada pengunjung senyumin saja. Kalau ada yang maunya macem-macem tolak secara halus saja, karena aku kan menjaga nama baik brand yang aku jaga,” ungkap Tasya yang telah bergelut menjadi usher sejak 2010.
Lebih lanjut Tasya menjelaskan, menjadi usher di pameran otomotif yang dikelilingi kaum pria memang harus lebih menjaga kepercayaan, baik dari orang tua maupun sang kekasih.
Advertisement