Ressa Boenard, Pendiri Sanggar Edukasi Anak-Anak TPA Bantar Gebang

Motivasi perempuan kelahiran Padang, Sumatera Barat ini mendirikan BGBJ berawal dari rasa tanggung jawabnya kepada anak-anak yang tinggal di TPA Bantar Gebang. Ressa sendiri adalah anak pekerja daur ulang sampah di Bantar Gebang.

oleh Sunariyah diperbarui 05 Mar 2018, 17:00 WIB

Liputan6.com, Bekasi - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat kini tak hanya sebagai tempat pembuangan sampah. Lewat tangan dingin Ressa Boenard (31), tempat yang dikatakan menjijikan karena bau dan banyak kuman itu, kini berubah menjadi sarana edukasi dan bermain anak-anak yang tinggal di antara tumpukan sampah.

Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Senin (5/3/2018), lewat Sanggar Satu Untuk Semua (BGBJ) yang didirikan sejak 2004, Ressa mengajarkan baca tulis, berhitung, bahasa Inggris sekaligus bermain.

Motivasi perempuan kelahiran Padang, Sumatera Barat ini mendirikan BGBJ berawal dari rasa tanggung jawabnya kepada anak-anak yang tinggal di TPA Bantar Gebang. Ressa sendiri adalah anak pekerja daur ulang sampah di Bantar Gebang.

"Saya dibesarkan di pembuangan sampah, di sekolahkan dari uang sampah. Dari situ saya merasa punya tanggung jawab besar bagaimana memotivasi anak-anak di pembuangan sampah. Karena yang saya hadapi adalah orang-orang yang merendahkan saya sebagai anak pembuangan sampah," tutur Ressa.

Kegiatan yang ada di Sanggar BGBJ tak hanya sekedar belajar dan bermain. Setiap tahunnya, sanggar ini menggelar event dan mengundang para orangtua murid untuk hadir. Event itu dilakukan dengan berekreasi di berbagai tempat.

Sementara, untuk biaya oprasional BGBJ dihasilkan tour para tamu yang datang dan juga penjualan produk. Salah satunya balsem anti nyamuk dan kaos.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya