Liputan6.com, Jakarta Banyak wanita yang merasa tak nyaman dengan aroma menstruasi. Terkadang aroma terasa menusuk dan tak seperti darah pada umumnya. Mengapa bisa begitu ya?
Dokter obstetri dan ginekologi dari NYU Langone Amerika Serikat, Taraneh Shirazian menjelaskan, cairan yang keluar saat menstruasi tidak hanya darah.
Advertisement
"Darah itu sendiri itu juga sudah memiliki aroma tertentu. Selain itu juga keluar bakteri, lendir vagina, dan jaringan. Itu sebabnya saat menstruasi aromanya tidak seperti darah yang keluar dari bagian tubuh lain," kata Shirazian mengutip Refinery 29, Selasa (6/3/2018).
Aroma cairan yang keluar saat menstruasi terkadang juga begitu kuat tapi kadang tidak. Nah, menurut Shirazian hal ini tergantung pada beberapa hal.
"Bisa karena bakteri tercampur dengan darah yang ada di rahim atau bakteri yang di vagina keluar bersamaan dengan darah," kata Shirazian.
Lalu, aroma darah seperti apa yang normal? "Darah menstruasi yagn sehat itu seharusnya tidak berbau amis," katanya.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Kenapa aroma menstruasi bisa amis?
Aroma darah menstruasi yang amis bisa karena bakteri yang terakumulasi selama menstruasi.
"Saat menstruasi, vagina jadi lebih lembap hal ini membuat tumbuhnya bakteri pada vagina seperti bacterial vaginosis yang memiliki aroma amis amat kuat," kata Shirazian.
Bacterial vaginosis hadir karena kondisi vagina sedang tidak seimbang. Biasanya bisa sembuh sendiri atau bisa diatasi dengan antibiotik.
Shirazian juga mengingatkan bila saat menstruasi darah yang keluar amat amis dan gatal serta aroma tersebut tetap ada saat tidak menstruasi sebaiknya konsultasi ke dokter.
Advertisement