Liputan6.com, Kuala Pembuang - Seekor penyu sisik ditemukan mati di Pantai Desa Sungai Perlu, Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.
Penyu mati tersebut ditemukan sejumlah wartawan saat menyusuri pantai mengikuti kunjungan Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Seruyan Leonard S Ampung ke Desa Sungai Perlu, Senin, 5 Maret 2018.
Saat ditemukan, hewan terancam punah tersebut sudah membusuk dengan karapas mulai mengelupas. Terjadi pendarahan pula serta tempurung kepalanya pecah.
Baca Juga
Advertisement
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) Wilayah II Kuala Pembuang, Budi Suriansyah saat ditemui di Resort Sungai Perlu memastikan berdasarkan ciri-ciri fisik, penyu yang ditemukan mati adalah jenis penyu sisik.
"Kalau dilihat dari ukuran panjang yang mencapai lebih dari satu meter, penyu sisik yang mati itu diperkirakan berusia 25 tahun," katanya, dilansir Antara.
Jika dilihat dari kondisi yang sudah membusuk, penyu itu sudah mati sejak seminggu yang lalu. Kemungkinan besar, penyu itu mati saat di laut dan terbawa ombak ke darat.
"Beberapa hari sebelumnya kita melakukan patroli di pantai, tapi tidak menemukan ada penyu mati. Makanya mungkin, bangkai penyu itu baru sampai di darat terbawa ombak," katanya.
Dugaan Penyebab Kematian
Meski belum bisa dipastikan penyebab matinya penyu sisik tersebut, namun kemungkinan besar penyu itu mati karena tersangkut jaring nelayan atau kena pukul di bagian kepala.
"Karena kita melihat bagian kepalanya pecah, dan mungkin itu kena pukul menggunakan benda tumpul," katanya.
Budi menyebutkan, penemuan bangkai penyu ini merupakan yang pertama pada 2018, dan setiap tahun selalu saja ada penyu yang ditemukan mati di pesisir pantai Seruyan.
"Tahun 2017 lalu, kita menemukan empat penyu yang mati, dan selama ini sebagian besar penyu mati karena terkena jaring nelayan," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement