Usulan Kenaikan Subsidi Solar Sudah di Tangan Jokowi

Menko Darmin tidak menyampaikan besaran kenaikan subsidi yang diusulkan Kementerian ESDM.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 06 Mar 2018, 12:37 WIB
Menko Darmin Nasution. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan penambahan subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar. Saat ini pemerintah masih mensubsidi Solar sebesar Rp 500 per liter.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui adanya pengajuan kenaikan subsidi tersebut. Bahkan hal itu sudah dilaporkan kepada Presiden  Joko Widodo.

"Artinya saya tidak tahu penjelasannya bagaimana, yang saya dengar memang ada penyesuaian itu. Jadi itu dibahas di sidang kabinet kemarin," kata Darmin di kantornya, Selasa (6/3/2018).

Hanya saja Darmin tidak bisa menyampaikan besaran kenaikan subsidi yang diusulkan  Kementerian ESDM. "Untuk angkanya jangan tanya saya," tegas dia.

 


Sebab Usulan Kenaikan Subsidi

Aktivitas pengisian BBM di SPBU Cikini, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana mengajukan penambahan subsidi ke Komisi VII DPR. Hal ini menyusul keputusan pemerintah tidak menaikkan harga‎ Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Solar dan penambahan jumlah pelanggan listrik golongan subsidi.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Ego Syahrial mengatakan, dengan penetapan harga Solar Rp 5.550 per liter maka saat ini pemerintah masih memberikan subsidi sebesar Rp 500 per liter.

Tahun ini alokasi Solar subsidi mencapai 16 juta kilo liter (kl) dengan alokasi anggaran Rp 7 triliun. Jika Subsidi solar bertambah diperkirakan menjadi Rp 750 per liter hingga Rp 1.000 per liter.

"Mungkin ini kalau melihat proses seperti ini berkisaran antara itulah, Rp 700 sampai Rp 1.000 lah usulannya. tapi ini masih dalam proses ya," kata Ego, di Kantor Kementerian ESDM.

Tonton Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya