Petinggi Kartel Meksiko dan Istrinya Ditembak Mati Saat di Rumah Sakit

Polisi Meksiko mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan tersebut mungkin merupakan persaingan antara kartel obat bius.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 06 Mar 2018, 12:26 WIB
Ilustrasi pantai Cancun, Meksiko. Kota ini tengah mengalami kesulitan akibat pindahnya sekelompok kartel obat bius. (ELIZABETH RUIZ / AFP)

Liputan6.com, Cancun - Empat pria bersenjata menyerbu sebuah rumah sakit di kota turis Cancun. Mereka menembak mati pria petinggi kartel obat bius Meksiko dan istrinya. Hal itu diungkapkan oleh polisi di negara bagian Quintana Roo.

Petinggi kartel Meksiko terkait obat bius itu bernama Alfonso Contreras Espinoza, alias "El Poncho". Demikian kata pejabat negara yang enggan menyebut identitasnya seperti dikutip dari The Guardian pada Selasa (6/3/2018).

Contreras Espinoza ditangkap pada Juli lalu karena kepemilikan senjata. Namun, diperbolehkan keluar dari penjara di bawah pengawasan keamanan untuk berobat ke rumah sakit.

El Poncho diduga salah satu kepala operasi obat bius di Cancun yang masih terkait dengan kartel serupa kawasan Teluk.

Persaingan antar kartel Meksiko di Cancun kian meruncing. Pasalnya, geng Jalisco New Generation pindah ke kota turis itu tahun lalu. Kelompok yang dikenal kerap menggunakan kekerasan langsung menguasai kawasan. Memberangus kelompok lain.

Kantor kejaksaan mengatakan empat penyerang tersebut berhasil mengalahkan salah satu penjaga rumah sakit dan pergi ke daerah di mana Contreras Espinoza dirawat, membunuhnya beserta sang istri, sebelum mereka bisa melarikan diri.

Polisi negara bagian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan tersebut "mungkin merupakan persaingan antara geng obat bius."

Rumah sakit swasta tempat dibantainya petinggi kartel Meksiko itu terletak tidak jauh dari kawasan wisata Cancún.

 

 

Saksikan juga video berikut:


Ketiga Kali dalam Dua Minggu

Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Insiden tersebut merupakan peristiwa ketiga kalinya di negara bagian dalam waktu kurang dari dua minggu. Pada hari Kamis, perangkat peledak yang ditemukan di feri turis yang melayani rute antara resor Karibia di Playa del Carmen dan Pulau Cozumel.

Lalu, sebuah ledakan pada tanggal 21 Februari mengguncang feri lain yang menempuh rute yang sama, melukai 19 orang Meksiko dan setidaknya lima warga AS.

Kedutaan Besar AS di Meksiko melarang pekerjanya menggunakan feri turis manapun karena alat peledak ditemukan dalam insiden terbaru.

Cancún, yang merupakan tujuan wisata yang populer, telah terhindar dari kekerasan yang mengganggu Meksiko. Namun pada Januari 2017, orang-orang bersenjata menyerang kantor kejaksaan di sana, menewaskan empat orang.

Sehari sebelumnya, sebuah penembakan meletus di festival musik di Playa del Carmen dan membuat tiga orang asing serta dua orang Meksiko tewas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya