Jokowi: Yang Memfitnah Saya PKI Ngawur

Jokowi menguraikan panjang lebar bahwa tuduhan itu sama sekali tak berdasar. Mantan Gubernur DKI itu sampai merunut riwayat hidupnya dan sejarah PKI.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 06 Mar 2018, 12:24 WIB
Presiden Jokowi memberi pidato saat merayakan Hari Musik Nasional 2017 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/3). Hari Musik Nasional diperingati setiap tanggal 9 Maret. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Jokowi mengaku dirinya kerap difitnah dan dituduh sebagai bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI). Ia juga membantah tudingan itu.

Bahkan, Jokowi menguraikan panjang lebar bahwa tuduhan itu sama sekali tak berdasar. Mantan Gubernur DKI itu sampai merunut riwayat hidupnya dan sejarah PKI.

"Saya lahir pada 1961 dan PKI dibubarkan pada 1965. Berarti saya baru umur 3-4 tahun, masa ada PKI balita, ya enggak? Lucu banget kan, itu yang memfitnah ngawur," kata Jokowi di Lapangan Parkir Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/3/2018).

Ia mengaku bingung bagaimana menyikapi fitnah semacam itu. Jokowi merasa serbasalah.

"Saya kadang juga mau marah ya gimana, enggak marah ya gimana, serbasalah. Tapi saya juga mau blak-blakan, jadi kalau tidak diingatkan seperti itu, ada loh orang yang percaya, coba logikanya enggak masuk kan? Masih ada yang percaya juga," ucap Jokowi.

Jokowi meminta masyarakat mewaspadai kabar bohong ataupun fitnah yang saat ini marak terjadi.

"Jangan gampang dipengaruhi oleh fitnah-fitnah, jangan gampang dipengaruhi oleh kabar-kabar bohong, jangan sampai mencela dan menjelekkan, karena kita semua adalah saudara," Jokowi berujar.

 


Rukun Jelang Pemilihan Bupati

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidato saat Peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) Tahun 2017 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/4). Jokowi mengajak peserta yang hadir untuk mengelola keberagaman. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jokowi tak lupa menitip pesan jelang penyelenggaraan Pilkada Serentak. Ia meminta masyarakat Bogor tetap rukun dan menjaga persaudaraan di tengah pemilihan Bupati Bogor dan Gubernur Jawa Barat pada tahun ini.

"Jangan sampai kita diadu domba, dipecah belah gara-gara pesta demokrasi, gara-gara beda pilihan gubernur, bupati, wali kota, atau pilihan presiden. Negara ini negara besar. Jangan karena hal-hal kecil seperti itu masyarakat diadu-adu," tandas Jokowi.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya