Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta akhirnya menyampaikan konsep penataan trotoar di sepanjang Jalan MH Thamrin hingga Sudirman. Beberapa titik masuk area penataan, yakni Patung Pemuda Membangun, Simpang Susun Semanggi, Patung Selamat Datang (Bundaran HI), dan Patung Kuda Arjuna Wiwaha.
Dalam penataan itu, nantinya kawasan pedestrian MH Thamrin sampai Sudirman akan dilengkapi fasilitas yang bermanfaat bagi warga. Di sana akan tersedia jalur khusus sepeda dan sepeda motor, tempat penyeberangan pejalan kaki, halte, dan fasilitas khusus bagi penyandang difabel dan para lanjut usia.
Advertisement
Implementasinya senapas dengan yang tercantum dalam Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ).
"Akan ada pembatas antara jalur bus dan kendaraan roda dua, dengan tiga jalur kendaraan roda 4 dan busway," ujarnya saat sosialisasi penataan trotoar Sudirman-Thamrin, di Balai Agung, Balai kota Jakarta, Selasa (6/3).
Selain itu, akan disediakan tempat khusus kesenian dan budaya di sejumlah titik yang telah ditentukan. Seperti di depan Gedung Panin, di bawah Jembatan Semanggi, kemudian di depan BNI 46, dan terakhir di depan Gedung Landmark.
Anies berharap, keberadaan spot budaya ini dapat mencerminkan bahwa Jakarta adalah ruang ekspresi, bukan sekadar tempat mencari penghidupan. Anies menilai lokasi Sudirman-Thamrin layak menjadi ruang ekspresi warga Jakarta.
"Dia harus jadi ruang ekspresi budaya, baik dari rancangan maupun fasilitasnya. Kita bisa menyaksikan performa budaya, Sudirman-Thamrin tidak hanya bunyi klakson, tapi juga bunyi musik. Budaya bukan sebagai penghidupan, tapi kehidupan," ucapnya.
"Fasilitas-fasilitas yang akan ada di tempat ini, di sudut jalan, akan menjadi tempat macam panggung kesenian budaya. Ini menjadi awal di mana kita menghidupkan kembali," ujar dia.
Kaca di Pedestrian
Kemudian, ucap Anies, pada salah satu titik pedestrian akan dibuat pakai kaca, sehingga orang yang berlalu-lalang khusus untuk anak-anak dapat melihat sebenarnya ada apa saja di bawah trotoar.
"Ini adalah lahan edukasi. Jalan-jalan itu di bawahnya banyak sekali saluran pipa pembuangan air, air bersih, kabel-kabel. Ada lubang nanti di mana anak-anak kita bisa melihat ada apa di bawah trotoar. Tempat edukasi," jelasnya.
Reporter: Syifa Hanifah
Sumber : Merdeka.com
Advertisement