Kapal Induk AS yang Tenggelam Saat Perang Dunia II Ditemukan di Australia

Bangkai dari kapal yang tenggelam pada pertempuran di Laut Coral pada masa Perang Dunia II ditemukan di lepas pantai timur Australia oleh tim pencari yang dipimpin oleh pendiri (co-founder) Microsoft, Paul Allen.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 06 Mar 2018, 15:00 WIB
Tim penjelajah yang dipimpin oleh pendiri Microsoft, Paul Allen berhasil menemukan bangkai kapal induk Amerika Serikat (AS), USS Lexington, dari era Perang Dunia II di dasar Laut Coral, dekat lepas pantai Australia, Minggu (4/3). (STR/PAUL G. ALLEN/AFP)

Liputan6.com, Canberra - Bangkai kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat USS Lexington yang tenggelam pada masa Perang Dunia II telah ditemukan di Laut Coral, lepas pantai timur Australia, oleh tim pencari yang dipimpin oleh pendiri (co-founder) Microsoft, Paul Allen.

Tim pencari yang beroperasi menggunakan kapal penelitian (Research Vessel) R/V Petrel menemukan bangkai USS Lexington pada Minggu 4 Maret 2018, sekitar 3.000 m di bawah permukaan laut dan berjarak sekitar 800 km dari lepas pantai timur Australia. Demikian seperti dikutip dari The Guardian (6/3/2018).

Dari video dan gambar yang direkam oleh tim pencari, tampak bahwa pesawat terbang yang berinduk di USS Lexington ikut tenggelam bersama dengan kapal itu.

Pesawat US Army Air Force yang ikut tenggelam bersama dengan USS Lexington juga tampak awet tak termakan usia di dasar laut.

Reruntuhan bangkai kapal induk Amerika Serikat, USS Lexington, dari era Perang Dunia II di dasar Laut Coral, Australia, Minggu (4/3). Lexington hilang pada bulan Mei 1942 bersama 216 awak dan 35 pesawatnya selama pertempuran. (STR/PAUL G. ALLEN/AFP)

Tim pencari juga merilis gambar dan video bagian-bagian kapal Perang Dunia II itu, termasuk papan nama kapal dan senjata anti-pesawat yang diselimuti oleh lendir-lendir bawah laut.

USS Lexington dan USS Yorktown berperang melawan tiga kapal induk Jepang pada 4 - 8 Mei 1942 dalam pertempuran Laut Coral atau Battle of the Coral Sea.

Lebih dari 200 kru tewas dalam pertempuran tersebut. Namun, sebagian besar laiinya berhasil diselamatkan oleh kapal-kapal AS lainnya.

Usai itu, Lexington -- berjuluk Lady Rex -- yang rusak parah, sengaja ditenggelamkan oleh kapal perang AS lainnya pada akhir pertempuran Battle of the Coral Sea pada Perang Dunia II.


Keluarga Veteran USS Lexington Lega

Reruntuhan bangkai kapal induk Amerika Serikat, USS Lexington, dari era Perang Dunia II di dasar Laut Coral, Australia, Minggu (4/3). Kapal yang dijuluki "Lady Lex" ini adalah salah satu kapal induk AS pertama yang pernah dibangun. (STR/PAUL G. ALLEN/AFP)

Laksamana Harry Harris, Komandan Komando Pasifik AS (PACOM), yang ayahnya adalah salah satu pelaut yang dievakuasi dari USS Lexington, menyatakan apresiasi luar biasa kepada usaha pencarian dan penelitian.

"Sebagai anak dari ayah yang selamat dari USS Lexington, saya mengucapkan selamat kepada Paul Allen dan awak kapal ekspedisi Research Vessel Petrel untuk menemukan 'Lady Lex', tenggelam hampir 76 tahun yang lalu di Battle of the Coral Sea," kata Harris.

"Kami menghormati keberanian dan pengorbanan pelaut 'Lady Lex's' -- dan semua orang Amerika Serikat yang bertempur dalam Perang Dunia II -- dengan terus menjamin kebebasan yang mereka menangkan untuk kita semua."

Reruntuhan bangkai kapal induk Amerika Serikat, USS Lexington, dari era Perang Dunia II di dasar Laut Coral, Australia, Minggu (4/3). Bangkai kapal tidak akan diangkat karena dianggap sebagai kuburan para awak yang tewas saat itu. (STR/PAUL G. ALLEN/AFP)

Ada 35 pesawat terbang yang ikut tenggelam bersama USS Lexington.

Tim pencari mengatakan bahwa 11 pesawat telah ditemukan termasuk Douglas TBD-1 Devastators, Douglas SBD-3 Dauntlesses dan Grumman F4F-3 Wildcats.

Tim pencari yang dipimpin oleh Allen telah menemukan reruntuhan sejumlah kapal perang bersejarah termasuk USS Indianapolis, sebuah kapal penjelajah kelas berat milik AS yang tenggelam di Laut Filipina pada bulan Juli 1945 setelah ditenggelamkan oleh kapal selam Jepang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya