Liputan6.com, Makassar: Para petani cokelat di Sulawesi Selatan, baru-baru ini merugi hingga miliaran rupiah. Pasalnya, dari 450 ribu hektare tanaman cokelat di Sulsel, sekitar 100 ribu hektare lebih dilaporkan terserang hama PBK atau penggerek buah kakao. Dan sekitar 145 ribu hektare terserang hama VSD atau vasculer street diabec. Serangan kedua hama ini menyebabkan daun berwarna kekuning-kuningan dan berlubang. Sedangkan buah dan batang kehitam-hitaman. Akibatnya, buah cokelat tak dapat dipanen. Menurut informasi yang dirangkum SCTV, daerah terbesar yang terserang hama adalah Luwu Utara, Luwu, dan Pinrang.
Menurut Dinas Perkebunan Sulsel, kedua hama tersebut sejenis serangga berwarna putih yang menyerang tanaman cokelat sejak 1995. Hama tersebut diduga berasal dari daerah Sulawesi Tengah yang penyebarannya melalui udara. Serangga itu menyimpan telurnya pada buah dan batang yang terlindung sinar matahari. Setelah berubah jadi larva, serangga tersebut masuk dalam buah.
Berbagai upaya telah dilakukan Dinas Perkebunan setempat. Di antaranya menganjurkan petani supaya memangkas daun yang berlebihan supaya sinar matahari dapat masuk. Selain itu petani juga dianjurkan untuk memperbanyak unsur kalium dalam pupuk dan memanen buah cokelat sesering mungkin.(DEN/Iwan Taruna)
Menurut Dinas Perkebunan Sulsel, kedua hama tersebut sejenis serangga berwarna putih yang menyerang tanaman cokelat sejak 1995. Hama tersebut diduga berasal dari daerah Sulawesi Tengah yang penyebarannya melalui udara. Serangga itu menyimpan telurnya pada buah dan batang yang terlindung sinar matahari. Setelah berubah jadi larva, serangga tersebut masuk dalam buah.
Berbagai upaya telah dilakukan Dinas Perkebunan setempat. Di antaranya menganjurkan petani supaya memangkas daun yang berlebihan supaya sinar matahari dapat masuk. Selain itu petani juga dianjurkan untuk memperbanyak unsur kalium dalam pupuk dan memanen buah cokelat sesering mungkin.(DEN/Iwan Taruna)
