Liputan6.com, Maine - Hantaman badai Nor'easter yang melanda kawasan Pantai Timur Amerika Serikat (AS) pada pekan lalu, menguak keberadaan bangkai kapal laut berusia 250 tahun di pesisir negara bagian Maine.
Bangkai Kapal Short Sands -- dinamakan sesuai nama pantai yang menjadi lokasi penemuan terkait -- diketahui dibuat pada Abad ke -18. Menurut Leith Smith, seorang arkeolog pada Komisi Pelestarian Budaya di negara bagian Maine, kapal tersebut diduga kuat pertama kali berlayar pada 1769, sebelum pecahnya Perang Revolusi Amerika. Demikian dilansir dari ABC News pada Selasa (6/3/2018).
Baca Juga
Advertisement
Apa yang tersisa di lambung kendaraan layar sepanjang 60 kaki, atau sekitar 18,3 meter itu, menunjukkan kemungkinan bangkai kapal terkait sempat terseret arus pada badai besar yang menghantam negara bagian Maine pada 2013 dan 2007 lalu.
Para arkeolog meyakini kapal terkait dibuat di sekitar Maine. Hal itu telihat pada penggunaan beberapa jenis kayu yang banyak ditanam di sana, seperti kayu pohon bulu balsam, birch kuning, beech, pinus merah, dan oak putih.
Kapal yang dipastikan berwarna merah muda itu diketahui memiliki dasar lambung datar, yang menjadi ciri khas banyak kapal dagang lintas Atlantik di Abad ke-18 hingga awal Abad ke-19.
Menurut Smith, bangkai kapal tersebut sangat mungkin pernah digunakan untuk memuat kargo bijih besi untuk ekspor. Dugaan tersebut muncul dari temuan kerak besi yang menempel di beberapa bagian dalam lambung kapal.
Simak video tentang rentetan badai besar yang melanda Pantai Timur AS berikut:
Bekas Kapal Niaga Penting di Abad ke-18
Setelah diteliti lebih jauh, bangkai Kapal Short Sands ternyata telah diketahui oleh segelintir nelayan setempat sejak lama. Bahkan, ditemukan pula fakta bahwa sebagian dari kayu kapal terkait dicuri dan digunakan sebagai tambahan bahan properti.
Material kayu pada bangkai kapal terkait diketahui masih berada dalam kondisi prima. Hal itu, menurut Smith, bisa jadi disebabkan oleh pasokan oksigen yang cukup dari pasir dan air laut.
Kapal Short Sands diketahui merupakan satu-satunya artefak kapal niaga berukuran sedang -- buatan masyarakat Maine di era pra-Revolusi -- yang masih tersisa dalam kondisi prima.
Adapun puluhan bangkai kapal serupa lainnya tidak diketahui pasti posisi hilangnya.
Kini, sisa bangkai kapal tersebut berada di bawah otoritas Komisi Pelestarian Budaya negara bagian Maine, dan sementara waktu akan tetap ditempatkan di sekitar Pantai Short Sands.
Sementara itu, badai Nor'easter dilaporkan menyebabkan setidaknya tujuh orang meninggal, dan hampir satu juta rumah terputus pasokan listriknya pada akhir pekan lalu.
Hingga Senin, 5 Maret 2018, dikabarkan banjir masih terjadi di beberapa titik di timur laut AS, seperti di negara bagian Massachusetts dan New Jersey, akibat dari mencairnya tumpukan salju.
Advertisement