Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, kembali bertatap muka di Gedung Putih, Senin 5 Maret 2018 waktu setempat.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin kontroversial ini membicarakan berbagai isu terkait politik dan kebijakan luar negeri antara Amerika Serikat dan Israel. Salah satunya yaitu pemindahan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem pada Mei 2018, beberapa hari setelah ulang tahun Israel yang ke-70.
Advertisement
Donald Trump secara tegas mengatakan kepada Benjamin Netanyahu bahwa ia akan menghadiri upacara peresmian gedung baru kedubes AS di Kota Suci itu.
"Saya mungkin akan berada di sana. Saya pastikan itu. Mereka sudah memulainya, seperti yang Anda tahu, konstruksi. Kita akan membicarakannya lebih rinci nanti," ucapnya saat ditanya awak media, seperti dikutip dari The Guardian, Senin 5 Maret 2018.
"Kami akan datang. Jika saya bisa, saya pasti melakukannya. Israel sangat spesial bagi saya," tandasnya.
Donald Trump, yang merupakan mantan pengembang properti di New York, mengklaim bahwa dirinya telah menyimpan dana untuk membayar pajak pembangunan kedutaan.
"Kami akan memastikan penyelesaian pembangunan kedubes dengan sangat cepat dan murah. Minggu lalu, mereka meminta satu miliar dolar untuk mempercepat pembangunan," lanjutnya.
Saat menyampaikan hal itu, Benjamin Netanyahu melirik dan tersenyum penuh arti ke arah Donald Trump. Pertanda setuju.
Sejumlah pengamat menilai, kunjungan Perdana Menteri Israel ke Washington D.C. ditafsirkan sebagai kemenangan Israel. Langkah Donald Trump untuk hadir langsung pada peresmian kedubes baru juga dianggap sebagai tindakan provokasi, sebab bisa membuat ketegangan di Timur Tengah semakin memanas.
Konferensi AIPAC
Benjamin Netanyahu tiba di Amerika Serikat pada akhir pekan kemarin, saat Washington bersiap menyelenggarakan konferensi tahunan American Israel Public Affairs Committee (AIPAC).
AIPAC adalah kelompok pelobi yang menganjurkan kebijakan pro-Israel ke Kongres dan Executive Branch Amerika Serikat.
Dalam pertemuan itu, Benjamin Netanyahu dan istri juga menghadiri jamuan makan siang bersama Donald Trump dan keluarga, sebelum berbicara dalam AIPAC di hari berikutnya.
Sejumlah pejabat tinggi AS yang turut hadir dalam AIPAC adalah Wakil Presiden Mike Pence dan Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley.
Advertisement