Liputan6.com, Jakarta Berbagai proyek infrastruktur seperti pembangunan jalan tol dan jalan paralel perbatasan kini terus digenjot. Pemerintah memproyeksikan, infrastruktur nantinya akan melancarkan kegiatan ekonomi Indonesia.
Senada dengan itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan, infrastruktur adalah hal yang sangat fundamental untuk membuat negara dilirik investor luar.
Advertisement
“Yang dicari investor itu adalah strategi ekonomi yang masuk akal. Contoh yang paling mendasar adalah infrastruktur,” ungkap dia di Kantor BKPM, Jakarta, Selasa (6/3/2018).
Dia turut mengambil contoh lonjakan jumlah wisatawan asing yang datang ke Indonesia dalam 3 tahun terakhir. Menurutnya, itu tak akan terjadi bila pemerintah tidak memerhatikan sektor infrastruktur seperti bandara dan telekomunikasi.
Lebih lanjut ia menjelaskan, hal pertama yang dilihat investor adalah prospek dan tren ke depan dari suatu proyek, bukan kondisi saat ini.
“Katakan ada destinasi investasi yang super cantik dan serba lancar, tapi trennya turun. Ngapain orang invest ke sana? Lebih baik investasi di destinasi yang sedikit berantakan tapi trennya jelas, dan terus membaik secara konsisten,” paparnya.
Menurut laporan yang dirilis US News, Indonesia merupakan negara tujuan investasi terbaik kedua di dunia, satu peringkat di bawah Filipina.
Thomas menilai, hal tersebut telah membuktikan kepada dunia bahwa pembangunan masif infrastruktur yang dilakukan pemerintah saat ini adalah sebuah upaya menggapai kepastian ekonomi di masa depan.
“Hemat saya, kita telah berhasil merebut perhatian investor, bahwa trennya akan terus membaik secara konsisten,” pungkas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pembangunan 38 Proyek Infrastruktur Boleh Lanjut, Apa Saja?
Komite Keselamatan Konstruksi menyatakan sebanyak 38 proyek konstruksi layang (elevated) yang dihentikan sementara pengerjaannya telah boleh dilanjutkan. Proyek-proyek tersebut telah dievaluasi oleh komite selama proses penghentian sementara berlangsung.
Ketua Komite Keselamatan Konstruksi Syarief Burhanuddin mengatakan, proses evaluasi terhadap 38 proyek ini telah berlangsung mulai 20-28 Februari 2017. Proses evaluasi tersebut dilakukan secara bertahap dan simultan.
Baca Juga
"Proses evaluasi, dilakukan sejak tanggal 20, bahkan Sabtu-Minggu dilakukan proses evaluasi. Tanggal 28 genap ini 8 hari. Ini dilakukan secara maraton mulai dari melihat dokumen, melakukan ekspos dan site visit," ujar dia di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (28/2/2018).
Menurut Syarief, meski proyek-proyek tersebut bisa dilanjutkan proses pengerjaannya, untuk proyek elevated ada catatan yang harus dilengkapi atau dilakukan. Seperti pada proyek Jalan Tol Depok-Antasari yang harus melengkapi dokumen lifting.
"Jalan tol Manado-Bitung itu SOP erection perlu dilampirkan kembali, Tol Kunciran-Cengkareng dua pekerjaan perlu peningkatan K3," kata dia.
Advertisement