Penggunaan Mobil Ramah Lingkungan Dorong Konsumsi Listrik per Kapita

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus meningkatkan konsumsi listrik per kapita Indonesia.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 06 Mar 2018, 17:51 WIB
Tampilan belakang mobil listrik hibah dari Mitsubishi Motors kepada Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di Jakarta, Senin (26/2). Mobil tersebut terdiri dari delapan unit Mitsubishi Outlander PHEV dan dua unit i-MiEV. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus meningkatkan konsumsi listrik per kapita Indonesia. Salah satu cara yang dijalankan adalah mendorong penggunaan kendaraan listrik.

‎Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, pada 2017 konsumsi listrik per kapita Indonesia mencapai 1.010 kilo Watt per hour (kWh), sedangkan pada 2019 konsumsi listrik per kapita ditargetkan mencapai 1.250 per kWh.

"Konsumsi listrik per kapita 2017 itu sudah di atas 1.000 kWh per kapita, tapi kami terus tingkatkan pada 2019 menjadi 1.250 kWh," kata Jonan, di Jakarta, Selasa (6/3/2018).

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan konsumsi listrik per kapita Indonesia. Salah satunya dengan mendorong penggunaan kendaraan listrik.

Jonan mengungkapkan, dalam rapat terakhir dengan Kementerian Keuangan, pemerintah tengah merencanakan pembebasan bea masuk dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPNBM) kendaraan listrik. Cara ini mampu mendorong masyarakat menggunakan kendaraan listrik.

"Rapat terakhir dengan Kementerian Keuangan buat bea masuk kendaran listrik nol, juga PPNBM nol, suapaya kendaraan listrik jalan," paparnya.

 


Kompor Listrik

PLN menyebutkan ada sejumlah keunggulan memakai kompor induksi. (Liputan6.com/Agustina Melani)

Selain kendaraan listrik, Jonan juga akan mendorong penggunaan kompor listrik induksi untuk mendorong konsumsi per kapita listrik Indonesia.

Kompor tersebut sangat cocok untuk gaya hidup masyarakat yang bermukim di pemukiman bertingkat.

"Kalau jalan tren ke depan listrik tidak hanya rumah tanga tapi alat transportasi. Kompor listrik induksi harganya murah, kalau orang tinggal di ketinggianga lucu, tinggal di lantai 18 bawa tabung LPG," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya