Liputan6.com, Jakarta - Sepak bola sekarang telah berevolusi secara cepat sejak era milenium. Dengan kemajuan taktik dan analisis tiap tim dituntut untuk memiliki pemain lapis kedua yang kualitasnya setara dengan tim pertama.
Alhasil, beberapa pemain bintang justru bisa dianggap terlalu bagus hanya untuk pengganti. Padahal si pemain punya potensi besar andai diberi kepercaaan penuh.
Baca Juga
Advertisement
Namun, tekanan itu justru memberi semangat baru buat para pemain di bawah ini. Mereka sempat diremehkan, tapi begitu diberi kesempatan langsung melejit dan berubah jadi pemain kunci.
Ada lima pemain bintang yang awalnya dianggap cuma jadi pengganti. Siapa saja? Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:
5. Casemiro
Casemiro direkrut dari Sao Paolo usai tampil istimewa. Dia didatangkan untuk jadi pilihan kedua di belakang Luka Modric, Toni Kroos, dan Xabi Alonso kala itu. Pemain Brasil itu sempat dipinjamkan ke FC Porto untuk diberi jam terbang.
Bersama Rafael Benitez, gelandang bertahan itu sempat mendapatkan kesempatan. Dia terlibat dalam 12 dari 17 pertandingan di Madrid. Zinedine Zidane, masuk dan kemudian meneruskan kepercayaannya.
Sejak itu, dia lantas membuktikan kapasitasnya. Faktanya, Casemiro memenangkan tekel lebih banyak (38) di Liga Champions sejak musim lalu.
Advertisement
4. Sergi Roberto
Barcelona memang diberkati beberapa pemain gelandang bertahan, mulai dari Andres Iniesta, Sergio Busquets, Rafinha hingga Sergi Roberto. Namun, dua nama terakhir acap sukar menembus skuat utama, terutama dengan kedatangan Philippe Coutinho.
Peluang terbatas yang diperoleh pemain muda itu, tidak cukup untuk membuktikan nilai mereka untuk Barcelona. Tak lama kemudian, keduanya didorong lebih jauh ke bawah urutan kekuasaan dengan Andre Gomes dan Ivan Rakitic masuk. Bahkan pemain bergaya Thiago Alcantara pun pindah ke Bayern, jelas Sergi Roberto punya peluang yang sangat tipis.
Belakangan, Roberto digeser untuk bek kanan semenjak cabutnya Dani Alves. Dia di sana cukup konsisten dan mampu membantu timnya dalam banyak kesempatan, mengurangi tekanan pada garis belakang dan melawan saat ada kesempatan.
Roberto telah jadi penghubung bagus bersama Luis Suarez sepanjang musim, memberikan jumlah assist yang sama dengan yang dimiliki Jodi Alba untuk Lionel Messi. Sejak saat itu dia sukses tak tersentuh lagi.
3. Edin Dzeko
Ketika pertama kali datang dari Wolfsburg ke Manchester City, Dzeko punya catatan 85 gol dan 35 assist dalam 142 penampilan. Namun dia datang cuma untuk pengganti Mario Balotelli.
Pada musim keduanya, Dzeko memulai dari bangku cadangan dalam 21 dari 37 pertandingan. Kesempatan kian menipis setelah City mendatangkan Sergio Aguero, pun dengan Jovetic dan Negredo.
Hal itu memaksanya untuk cabut ke AS Roma akhir musim 2014-15. Nah inilah waktunya Dzeko buktikan diri. Faktanya usai jadi pemain inti di Roma, dia sukses terlibat dalam lebih dari 100 gol pada 189 penampilan. Dia jelas membuktikan dirinya tak cocok cuma jadi pengganti dan lantas sukses saat diberikan kesempatan.
Advertisement
2. Kieran Trippier
Banyak fans Tottenham Hotspur khawatir usai cabutnya Kyle Walker. Namun, kehadiran Kieran Trippier menenangkan mereka. Sebab sang pemain muda ini berani membuktikan dirinya kepada dunia pantas diberi kepercayaan.
Sejak diperycaya, Trippier sukses membantu Harry Kane dalam tujuh kesempatan di Liga Inggris sepanjang 2017. Itu adalah angka terbanyak dari pemain Spurs lainnya.
Statistik itu jelas sudah membuktikan kalau si pemain cukup istimewa. Dia juga terlibat dala kesuksesan Spurs mencatat 15 clean-sheets musim ini.
1. Ole Gunnar Solskjaer
Ole Gunnar memang sempat dianggap sebagai supersub. Pada masanya bersama Manchester United, sosok asal Norwegia itu sebagian besar cuma jadi pemain pengganti saat mencetak 28 gol.
Solskjær menghabiskan lebih dari satu dekade di Old Trafford namun tidak pernah bisa menahan tempat reguler di starting XI. Alih-alih merajuk dan mencari padang rumput baru, dia terus di sana.
Dia memang bukan pemain cepat, tapi punya finishing yang sangat baik. Saat ini, dia memegang rekor Liga Inggris untuk pencetak gol terbanyak sebagai pemain pengganti.
Namun perlahan tapi pasti, dia sukses mengunci tempat reguler dan jadi bintang. Salah satu puncaknya, kala dia mencetak gol kemenangan di final Liga Champions 99 yang membawa United raih treble pertama kalinya. (Eka Setiawan)
Advertisement