Liputan6.com, Malang - Arema FC punya kekhawatiran soal jadwal Liga 1 yang belum juga dikeluarkan oleh operator PT Liga Indonesia Baru (LIB). Arema khawatir kompetisi tidak berlangsung ideal karena banyak jadwal yang dipaksakan.
"Akhirnya lagi-lagi pasti akan ada yang dipaksakan. Risikonya, mau enggak mau, pasti akan molor," ujar Media Officer Arema FC, Sudarmaji.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Sudarmaji, ada dua risiko yang harus dihadapi jika jadwal dipaksakan. Pertama, jadwal pertandingan bakal terlalu mepet karena mengejar target jumlah pertandingan.
"Hal ini berisiko pada kebugaran pemain, terutama terkait dengan risiko cedera," tutur Sudarmaji.
"Namun, jika molor, klub yang akan menanggung, terutama pada aspek finansial. Dan ini harus dibicarakan lagi," ia menambahkan.
Berakhir Oktober
Sebelumnya, kendati kompetisi belum lagi menemukan kejelasan kapan akan dimulainya, Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono sudah memberi ancar-ancar bahwa liga akan berakhir pada Oktober 2018. Pasalnya, pada November, timnas Indonesia akan bertarung pada ajang Piala AFF.
Selain itu, kompetisi kemungkinan bakal libur pada medio Agustus sampai awal September mendatang. Pasalnya, Indonesia menjadi tuan rumah gelaran Asian Games 2018.
Lebih lanjut, Sudarmaji berharap operator bisa menyusun jadwal dengan cerdas untuk mengeliminasi potensi risiko. Mereka berharap dalam menyusun jadwal, operator bisa mempertimbangkan aspek kebugaran, finansial, dan kejenuhan.
"Satu hal lagi yang perlu dipikirkan adalah aspek animo. Tahun ini adalah tahun sepak bola. Ada banyak agenda sepak bola, termasuk Piala Dunia. Jangan sampai animo suporter berkurang karena psikologis mereka selalu dapat informasi bahwa kompetisi tertunda terus," tandas pria berusia 42 tahun tersebut.
Sumber: Bola.net
Advertisement