Stasiun Luar Angkasa Tiongkok Akan Jatuh ke Bumi Akhir Maret

Menurut perkiraan, stasiun luar angkasa Tiongkok ini akan tiba ke Bumi pada akhir Maret 2018.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 09 Mar 2018, 07:00 WIB
Tiangong, stasiun luar angkasa Tiongkok. (Foto: The Guardian)

Liputan6.com, Jakarta - Stasiun luar angkasa milik Tiongkok, Tiangong, dipastikan akan jatuh ke Bumi pada bulan ini. Namun, para ilmuwan belum dapat memprediksi lokasi jatuhnya stasiun luarng angkasa tersebut.

Dikutip dari The Guardian, Jumat (9/3/2018), Aerospace Corporation memprediksi Tiangong akan memasuki atmosfer Bumi pada minggu pertama April. Sementara, European Space Agency menyebut stasiun ini akan jatuh antara 24 Maret hingga 19 April 2018.

Aerospace Corporation juga memperkirakan ada sebagian kecil stasiun tersebut yang terbilang jatuh dalam keadaan cukup utuh. Organisasi peneliti itu menuturkan, apabila kondisi tersebut benar-benar terjadi, puing-puing itu dapat berukuran hingga ratusan kilometer.

Selain itu, mereka juga memperingatkan bahwa sisa stasiun luar angkasa ini mungkin membawa bahan bakar beracun dan merusak bernama hydrazine. Perkiraan awal posisi jatuhnya stasiun ini ada di 43 derajat lintang utara dan 43 derajat lintang selatan.

Berdasarkan perhitungan tersebut, wilayah yang masuk dalam cakupan jatuhnya Tiangong adalah Tiongkok daratan, Timur Tengah, Italia, Spanyol bagian utara, Amerika Serikat bagian utara, Selandia Baru, Tasmania, sebagian Amerika Selatan dan Afrika bagian selatan.

Kendati demikian, Aerospace yakin kemungkinan puing-puing tersebut jatuh di wilayah yang berpenghuni di tiap-tiap negara tersebut sangat kecil. Mereka menuturkan, dalam sejarah tak pernah ada seseorang yang terluka karena puing-puing luar angkasa.


Diketahui Sejak Awal Tahun

Stasiun Angkasa Luar Internasional (ISS) (NASA)

Prediksi mengenai jatuhnya Tiangong-1 ini sebenarnya sudah diketahui sejak awal tahun ini. Prediksi tersebut menyusul pernyataan Tiongkok yang menyebut pihaknya sudah kehilangan kontrol terhadap Tiangong-1 -1 pada 2016, sehingga tak mampu mengendalikan stasiun itu. 

Sekadar informasi, Tiangong-1 -1 merupakan stasiun luar angkasa yang ukurannya cukup besar. Bahkan, beratnya bisa berkisar di 9.500 kilogram dan memiliki banyak komponen.

Para ilmuwan memperkirakan 10-40 persen bagian dari bangkai stasiun luar angkasa akan memasuki atmosfer. Jika dihitung, sekitar 1-4 ton puing stasiun ini akan mendarat di Bumi.


Stasiun Paling Canggih Besutan Tiongkok

Disarankan Badan Antariksa Rusia, Roscosmos, sebaiknya ISS dihancurkan dan puing-puingnya sebaiknya dibuang ke dasar laut Bumi,

Tiangong-1 sendiri diluncurkan pada 2011. Stasiun ini sekaligus menjadi simbol akan kemutakhiran inovasi teknologi Tiongkok. Pada 2012, stasiun tersebut dihuni oleh astronot wanita Tiongkok pertama, Liu Yang.

Walau ukurannya kecil ketimbang stasiun luar angkasa lain--apalagi ISS (International Space Station)--Tiangong dianggap berpengaruh bagi dunia aeronautika Tiongkok.

Stasiun ini digadang-gadang membawa misi dan mimpi akan masyarakat Tiongkok untuk melihat luar angkasa di masa depan.

(Dam/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya