Liputan6.com, Jakarta Masuk dalam kawasan Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Pulau Maratua menjadi salah satu pulau terindah di Indonesia dengan pemandangan bawah laut yang menakjubkan. Menurut data Direktori Pulau-pulau Kecil Indonesia, terumbu karang Pulau Maratua terhampar di zona reef flate dan zona reef slope.
Rata-rata terumbu karang pada zona reef slope dalam kondisi baik, dengan tingkat penutupan terumbu karang 61 persen, yang terdiri dari 55 persen hard coral dan 6 persen soft coral. Sementara itu, terumbu karang tumbuh bagus pada zona reef flate dan reef slope hingga kedalaman 17 meter.
Advertisement
Pencinta wisata bahari patut bersenang hati, pasalnya jika selama ini akses menuju Pulau Maratua hanya bisa dilakukan dalam dua cara, yaitu via Pelabuhan Tanjung Redeb dan Pelabuhan Tanjung Batu yang memakan waktu lama, sebentar lagi wisatawan bisa menggunakan transportasi pesawat terbang melalui Bandara Maratua.
Bandara Maratua sendiri mempunyai landasan pacu berukuran 1.600 meter x 30 meter, taxiway dengan ukuran 75 meter x 18 meter, dan apron 70 meter x 100 meter, sehingga mampu melayani operasional pesawat jenis ATR 72 secara maksimal. Selain itu juga sudah tersedia gedung terminal seluas 600 meter persegi yang dilengkapi gerbang X-ray, lahan parkir kendaraan, dan jalan akses dari dan ke bandara.
Harapan Traveler
Edy Ketua Backpacker Jakarta saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (7/3/2018) mengatakan, keberadaan Bandara Maratua memang telah lama ditunggu-tunggu wisatawan, mengingat selama ini wisatawan perlu transit ke Berau dan melanjutkan perjalanan lagi menggunakan speed boat dalam waktu yang tidak sebentar.
"Kalau bisa semua kawasan wisata yang sudah bertaraf internasional harus memiliki bandara sendiri. Biar makin berkembang wisatanya," ungkap Edy.
Senada dengan itu, Fahmi seorang travel blogger berpengalaman mengatakan, keberadaan Bandara Maratua akan memudahkan wisatawan yang ingin berkunjung.
"Hanya saja mungkin pelabuhan di Berau akan sepi, jika harga tiket pesawat nanti bisa bersaing. Tapi speed boat masih bisa digunakan kok untuk keliling pulau karena titik sentralnya ada di Maratua. Yang pasti ini bakal memudahkan, terutama yang gak mau ribet, cuma harganya mahal gak ya, orang Indonesia kan sangat sensitif sama harga," kata Fahmi.
Fahmi juga mengatakan, keberadaan Bandara Maratua sejatinya perlu diimbangi dengan pelestarian hutan Kalimantan agar tidak kebakaran.
"Sudah pasti asap kebakaran hutan itu bisa ganggu wisatawan, itu gangguan utama, saya pernah ngalamin 2015 kemarin," ungkap Fahmi.
Advertisement
5 Aktivitas Wisata di Maratua
Berikut beberapa aktivitas wisata yang bisa Anda lakukan saat berada di Pulau Maratua, salah satu pulau dalam gugusan Kepulauan Derawan di Berau, Kalimantan Timur.
Berkunjung ke Gua Haji Mangku
Ada dua cara yang biasa digunakan traveler untuk bisa sampai ke gua unik ini. Pertama, via jalur darat menuju Desa Payung-Payung, dan dilanjutkan dengan treking beberapa jam untuk benar-benar sampai ke lokasi gua. Cara kedua menggunakan speedboat sekitar 15 menit dari Maratua Paradise Resort dan dilanjutkan dengan treking sekitar 10 menit saja. Gua Haji Mangku menjadi menarik lantaran airnya masih sangat jernih dan dikelilingi batu karang yang eksotis. Jangan lupa membawa kamera action tahan air saat berkunjung ke gua ini.
Menilik Penangkaran Penyu di Pulau Sangalaki
Kawasan konservasi penyu di Pulau Sangalaki menjadi daya tarik wisata tersendiri bagi Anda yang berkunjung ke Maratua. Dari Pulau Maratua menuju Sangalaki mengahabiskan waktu sekitar dua jam perjalanan menggunakan speed boat. Kawasan konservasi penyu Sangalaki sendiri sudah ada sejak 2002. Di penangkaran ini satu induk penyu bisa melahirkan sekitar 100 telur. Namun dari 1.000 tukik (anak penyu) yang berhasil dilahirkan, kemungkinan hanya ada satu yang bisa bertahan hingga dewasa. Selain bisa menambah pengetahuan soal konservasi penyu, di Pulau Sangalaki Anda juga bisa merasakan nuansa pantai yang syahdu yang jauh dari hiruk pikuk kebisingan.
Advertisement
Berenang Bersama Ubur-ubur di Pulau Kakaban
Satu hal yang paling digemari traveler saat berada di Pulau Maratua, yaitu berenang bersama ubur-ubur tanpa sengat di danau air asin Pulau Kakaban. Berlokasi tidak jauh dari Pulau Maratua, danau ini memiliki air jernih dan dikelilingi tumbuhan mangrove. Pada bagian yang lain, pulau kecil yang bagian tengahnya terdapat danau ini juga ditumbuhi tanaman hutan khas kalimantan, seperti pohon meranti dan pohon ulin.
Hal yang perlu diperhatikan jika Anda berenang di danau ini adalah jangan sekali-kali mengangkat ubur-ubur ke permukaan, dilarang menyentuh ubur-ubur terlalu kasar, dan dilarang menggunakan finn saat menyelam. Beberapa hal tersebut dilakukan agar tidak membuat ubur-ubur hancur dan mati.
Menyelam di Pulau Derawan
Siapa yang tidak kenal dengan pulau yang satu ini? Pulau Derawan menjadi salah satu spot menyelam favorit bagi wisatawan mancanegara, karena di bawah laut pulau ini terdapat 50 jenis hewan laut dalam satu jenis terumbu karang. Berbatatasan langsung dengan laut Malaysia dan Filipina, pulau yang keindahannya diabadikan pada uang pecahan Rp 20.000 ini akan makin mudah dikunjungi siapa pun setelah bandara baru Maratua resmi dibuka.
Advertisement
Menikmati Keindahan Laut Biru di Paradise Resort
Paradise Resort Maratua merupakan resort pinggir pantai yang bangunannya 100 persen terbuat dari kayu ulin. Resort pertama yang ada di Maratua ini menawarkan dua pilihan kamar, yaitu Water Village dan Beach Challet. Kamar Water Village dibangun di atas laut, sehingga wisatawan yang menginap dapat merasakan sensasi tidur dengan deburan ombak saat laut pasang. Sementara kamar dengan tipe Beach Challet berlokasi di pinggir pantai, namun tetap dibangun dengan material 100 persen kayu ulin. Dari atas kamar Water Village wisatawan bisa menyaksikan hamparan laut biru berombak kecil, lengkap dengan kura-kura yang hilir mudik di sepanjang garis pantai.