Liputan6.com, Jakarta - Toyota telah mengumumkan secara resmi tidak akan menjual mobil diesel. Keputusan raksasa otomotif asal Jepang ini, akan berlaku mulai tahun ini untuk pasar Eropa.
"Diesel akan dihapuskan di mobil penumpang kami pada 2018," jelas Johan van Zyl, Presiden Toyota Motor Eropa, di gelaran Geneva Motor Show 2018, seperti dikutip Autonews, Rabu (7/3/2018).
Advertisement
"Kami tidak akan mengembangkan teknologi diesel baru untuk mobil penumpang. Kami akan fokus pada kendaraan hybrid," tambahnya.
Skandal kecurangan emisi yang meledak di Volkswagen pada 2015, telah mengurangi pandangan Toyota terhadap teknologi diesel. Mesin ini dikritik karena mengeluarkan nitrogen oksida, dan partikular berbahaya.
Hal tersebut, juga sebagai pukulan besar bagi pembuat mobil. Pasalnya, pabrikan berusaha untuk mencoba mengurangi emisi CO2 dengan mesin diesel dengan dukungan otoritas publik.
Sementara itu, banyak kota besar telah mengumumkan rencana untuk melarang diesel. Sementara pengadilan tinggi di Jerman, telah membuka jalan bagi kota untuk melarang mobil diesel tua beredar di jalanan. Hal tersebut, berhubungan dengan kualitas udara.
Selanjutnya
Dengan turunnya daya tarik diesel, telah mendorong produsen untuk memproduksi model bensin yang lebih banyak permintaannya. Selain itu, bisa juga membuat lompatan ke kendaraan listrik atau setidaknya hibrida.
Untuk diketahui, tahun lalu hanya hampir 15 persen penjualan Toyota di Eropa berasal dari kendaraan bermesin diesel. Jumlah tersebut, turun 30 persen dari 2012.
Sedangkan penjualan model hibrida Toyota meningkat tajam.
"Pada 2011, sebelum dieselgate meletus, Toyota sudah mulai mengantisipasi kenyataan. Seharusnya kita tidak mengalokasikan sumber daya untuk mengembangkan mesin desel baru," pungkas Wakil Presiden Toyota, Didier Leroy.
Advertisement