Liputan6.com, Jakarta - Mobil listrik diyakini bakal menjadi masa depan di industri otomotif. Banyak negara, termasuk Indonesia, tengah mempersiapkan pendukung mobil listrik, baik itu regulasi maupun infrastrukturnya.
Akan tetapi, selain menjadi pasar mobil listrik, Indonesia harus bisa menguasai industri. Caranya, bagaimana Indonesia bisa memproduksi baterai di Tanah Air.
"Kita itu, goal-nya sudah jelas. Tapi, apa yang harus dilakukan. Untuk benar-benar lokalisasi itu, yes. Tapi, dari mana?" jelas Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (7/3/2018).
Baca Juga
Advertisement
Lanjut pria ramah ini, untuk melakukan pengembangan baterai dari nol dibutuhkan investasi yang sangat besar. Misalnya, untuk lithium ion, butuh investasi miliaran dolar hanya untuk mengambil lithium ion, dan belum termasuk pengolahan.
"Kita harus berpikir global untuk supply chain. Tidak usah semua komponen, cukup satu, dua, atau tiga tapi pengembangan dan produksi semua di Indonesia," tegasnya.
Untuk menciptakan baterai mobil listrik, semua pabrikan pasti akan melakukan sendiri. Namun, untuk yang bisa dibagi-bagi hanya komponen baterai.
"Sekarang gini, misalkan semua baterai yang ada di dunia pakai motor yang dibikin di Indonesia, apa tidak bangga," pungkasnya.
Pemerintah Beri Insentif bagi Produsen Mobil Listrik
Menurut Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto, beberapa pabrikan otomotif yang kepincut antara lain Toyota, BMW, Nissan, ataupun perusahaan kendaraan komersial.
“Tentu pemerintah akan terus dorong terkait dengan kebijakan pemerintahnya. Tentu saja akan mempersiapkan infrastruktur dan persiapan lainnya,” ungkap Airlangga di sela penyerahan delapan unit Mitsubishi Outlander PHEV dan dua i-MiEV di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (26/2).
Baca Juga
Tak hanya infrastruktur, Airlangga mengatakan pemerintah juga menyiapkan insentif untuk industri, seperti kebijakan tax allowance bagi pabrikan yang melakukan ekspansi di sini.
“Jadi, kalau hari ini tax allowance itu hanya diberi untuk perusahaan baru. Tapi ke depan sudah dibahas juga di kabinet, bahwa perusahaan yang melakukan ekspansi juga akan diberikan allowance, juga perusahaan yang melakukan inovasi seperti electric vehicle,” jelasnya
Advertisement