Liputan6.com, Jakarta Minum alkohol terlalu banyak akan membuat seseorang mabuk. Namun sebuah penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan Asosiasi Amerika untuk Kemajuan Ilmu Pengetahuan menyebut bahwa minum alkohol dapat membuat seseorang panjang umur.
Menurut penelitian yang dikutip dari Newsweek, awal Maret 2017, orang yang sering minum alkohol bisa hidup lebih panjang. Bahkan bisa sampai 90 tahun atau lebih.
Advertisement
Penelitian ini digagas oleh ahli saraf Claudia Kawas dan timnya di University of California, Irvine, yang telah mempelajari kebiasaan orang-orang yang hidup sampai usia 90an sejak 2003.
Dia mulai bertanya tentang kebiasaan makan, riwayat kesehatan dan aktivitas sehari-hari melalui survei, berharap data tersebut dapat membeberkan rahasia umur panjang mereka.
Akhirnya Kawas berhasil mengumpulkan informasi tentang kebiasaan 1.700 orang yang berusia antara 90 hingga 99 tahun.
Pada pertemuan yang diadakan pekan lalu, Kawas melaporkan beberapa hasil dari penelitiannya tersebut.
Menurut penelitian, minum dua gelas bir atau anggur tiap hari bisa menurunkan risiko kematian sebelum waktunya sebesar 18 persen.
"Saya tidak memiliki penjelasan untuk itu, tapi saya sangat yakin bahwa minum alkohol akan meningkatkan umur panjang," kata Kawas di konferensi tersebut.
Simak juga video menarik berikut :
Alkohol justru memicu sederet penyakit berbahaya?
Diperlukan lebih banyak informasi tentang bagaimana penelitian dilakukan sebelum memperlakukan alkohol sebagai minuman memperpanjang umur bagi kehidupan anak muda.
Secara umum, penelitian tentang alkohol telah menunjukkan hasil yang beragam. Sebuah studi terbaru lain yang diterbitkan dalam Scientific Reports menunjukkan bahwa minum dapat membantu membersihkan racun dari otak. Tetapi penelitian dilakukan pada tikus yang diberi setara dengan dua setengah minuman beralkohol.
Dr. Maiken Nedergaard dari University of Rochester Medical Center mengatakan bahwa alkohol memang memiliki manfaat kesehatan yang nyata. Namun, semakin banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa alkohol bermanfaat mungkin tidak lebih besar daripada risikonya.
Pada bulan November 2017, American Society of Clinical Oncology mengeluarkan sebuah pernyataan yang memperingatkan bahwa setiap minum, termasuk konsumsi alkohol ringan, meningkatkan kemungkinan pengembangan kanker payudara, kolon, esofagus, laring dan oral.
Dan pada bulan Januari, para periset dari Laboratorium Riset Medis Laboratorium Biologi Molekuler di Cambridge, Inggris, menemukan bahwa alkohol menyebabkan kerusakan DNA yang tidak dapat diperbaiki pada sel induk hewan. Terlepas dari pro dan kontra tersebut, ada baiknya untuk tidak memperlakukan alkohol sebagai resep umur panjang dahulu.
(Reporter: Eha)
(Sumber: Sooperboy.com)
Advertisement