5 Tim yang Finis dengan Poin Terbanyak Sejak Era Liga Inggris

Manchester City berpotensi bisa melewati angka 100 poin pada akhir musim Liga Inggris nanti.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Mar 2018, 06:48 WIB
Pemain Manchester City merayakan gol yang berhasil diciptakan oleh Bernardo Silva saat melawan Chelsea dalam pertandingan Liga Inggris di Stadion Etihad, Manchester (4/3). Manchester City menang tipis 1-0 atas Chelsea. (AP Photo / Rui Vieira)

Liputan6.com, Jakarta Dalam sejarah Liga Inggris, tak ada satu-pun tim yang berhasil mendapatkan 100 poin dalam semusim. Namun, rekor tampaknya akan segera dipecahkan Manchester City yang tengah menggila di liga.

Setelah 29 pekan, Manchester City memang tak terbentung. Mereka telah mengumpulkan 78 poin dan berpotensi bisa melewati angka 100 poin pada akhir musim nanti.

Ada satu syarat, mereka minimal harus memenangkan 8 dari 9 partai tersisa, atau menang tujuh laga dan imbang sekali. Mungkinkah itu terjadi? Segalanya terbuka buat pasukan Pep Guardiola tersebut.

Bicara soal poin terbanyak, lima tim di bawah ini memegang rekor untuk itu. Lantas, siapa sajakah yang sejauh ini punya rekor poin di Liga Inggris? Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:


5. Arsenal, 2003-04 (90 poin)

Pemain Manchester City, Bernardo Silva mencetak gol ke gawang Arsenal pada laga pekan ke-28 Premier League di Emirates Stadium, Jumat (2/3). Tampil di kandang lawan, Manchester City melibas Arsenal dengan skor 3-0. (AP/Frank Augstein)

Arsene Wenger mungkin telah membuat tim 'The Invincibles' Arsenal musim 2003-04. Tapi saat ini dia sedang berjuang untuk mengamankan tempat di Liga Europa. Arsenal berada dalam situasi krisis saat ini.

Wenger mengalami masa-masa sulit di Emirates. Tapi dia akan selalu dikenang pada musim 2003-04 saat berhasil tetap tak terkalahkan pada akhir musim dan memenangkan liga.

Arsenal memainkan formasi 4-4-2 yang baik dan pemain brilian membantu dalam meraih gelar kala itu. Thierry Henry adalah pencetak gol terbanyak untuk Arsenal, Ada chemistry yang bagus saat Henry, Pires dan Ashley Cole bergabung di sisi kiri yang membantu tim mencetak beberapa gol.

Terlepas dari serangan tersebut, Arsenal juga memiliki pertahanan yang cukup kokoh dan kehadiran Patrick Vieira di lini tengah. Kualitas defensif ini membantu mereka menjaga clean sheet dalam 21 pertandingan.

Musim: 2003-04

Menang: 26

Seri: 12

Kalah: 0

Poin Total: 90

Posisi Akhir: 1


4. Chelsea, 2005-06 (91 poin)

Pemain Chelsea, Cesar Azpilicueta berebut bola dengan pemain Manchester United, Paul Pogba pada lanjutan Premier League di Old Trafford stadium, Manchester, (25/2/2018). Manchester United menang 2-1. (AP/Rui Vieira)

Chelsea bersama Mourinho musim 2005-06 menyelesaikan liga dengan 29 kemenangan dan empat kali seri. Mereka kehilangan hanya lima pertandingan di musim ini dan diprediksi bisa menyelesaikan lebih banyak poin namun dalam tiga pertandingan terakhir musim tersebut justru kalah dua di antaranya,.

Selama paruh pertama musim itu, Chelsea berhasil memenangkan 20 dari 22 pertandingan. Pada interval musim kedua, jadi perjalanan bergelombang bagi Mourinho karena Chelsea kalah empat kali.

Mourinho mengandalkan formasi 4-3-3 yang memberi para pemain banyak pilihan untuk mengalirkan bola di area penalti lawan. Taktik Mourinho membuat Frank Lampard meledak dan mencetak banyak gol dari lini tengah. Tim ini juga angkuh secara defensif sangat kuat saat duo John Terry dan Ricardo Carvalho bermain sebagai jantung pertahanan.

Musim: 2005-06

Menang: 29

Seri: 4

Kalah: 5

Poin Total: 91

Posisi akhir: 1


3. Manchester United, 1999-00 (91 poin)

Gelandang Manchester United, Nemanja Matic merayakan gol ke gawang Crystal Palace dalam lanjutan Liga Inggris di Stadion Selhurst Park, Senin (5/3). Matic berhasil mengunci kemenangan MU usai mencetak gol penentu di penghujung laga. (AP/Tim Ireland)

Manchester United memenangkan liga dengan selisih rekor 18 poin. Itu merupakan refleksi yang luar biasa tentang tim Sir Alex Ferguson yang sangat berkarakter.

Konsistensi ini menghasilkan sepak bola menyerang indah yang membantu Man United mencetak 97 gol di musim itu. Kala itu, mereka dianggap baik dari segi defensif, tapi penyerangnya begitu tajam.

Striker Dwight Yorke mencetak 20 gol dan finis sebagai pencetak gol terbanyak untuk klub tahun itu. DIa mengantarkan Red Devils memenangkan 28 pertandingan sepanjang musi 99-00.

Musim: 1999-00

Menang: 28

Seri: 7

Kalah: 3

Poin Total: 91

Posisi akhir: 1


2. Chelsea, 2016-17 (93 poin)

Gelandang Manchester City Bernardo Silva berusaha melewati pemain Chelsea Marcos Alonso saat pertandingan Liga Inggris di Stadion Etihad, Manchester (4/3). Dengan kemengan ini Man City kian mendekati gelar juara Premier League. (AP Photo / Rui Vieira)

Musim terakhir Chelsea nyaris terbilang sempurna. Mereka memenangkan 30 pertandingan dan menjatuhkan poin hanya dalam delapan pertandingan.

Transformasi skema 3-4-3 Antonio Conte yang membuatnya mendominasi Serie A bersama Juventus itu berbuah manis. Sempat alami awal musim yang buruk, Conte buktikan tangan dinginnya.

Setelah perubahan formasi, The Blues melanjutkan kemenangan beruntun 13 pertandingan yang membuat lawan kian tertinggal. Diego Costa dan Eden Hazard memainkan peran kunci dengan mencetak lima gol liga sebelumnya.

Musim: 2016-17

Menang: 30

Seri: 3

Kalah: 5

Poin Total: 93

Posisi akhir: 1


1. Chelsea, 2004-05 (95 poin)

Pemain Chelsea, Willian mencetak gol pembuka ke gawang Manchester United pada lanjutan Premier League di Old Trafford stadium, Manchester, (25/2/2018). Manchester United menang 2-1. (AP/Rui Vieira)

Chelsea kalah dalam satu pertandingan di musim 2004-05, dan mengumpulkan 95 poin. Banyak orang menempatkan tim Chelsea ini di atas 'The Invincibles' milik Arsenal.

Mourinho selalu dianggap sebagai manajer pragmatis dan ini pertama kali terbukti musim 2004-05. Di liga, Chelsea berhasil mencetak 72 gol dan kebobolan cuma 15 kali saja.

Kemudian Petr Cech sukses meraih sepuluh clean-sheet berturut-turut di musim 2004-05 yang masih menjadi rekor. Di depan, Didier Drogba cukup produktif dan menggabungkan kemampuannya, kekuatan serta kemampuan finishing-nya untuk efek yang hebat.

Mungkin, pemain penyerang paling penting adalah Frank Lampard yang membuat Chelsea menggila dari tengah. Dia mencetak 13 gol dan merupakan pencetak gol terbanyak untuk klub tersebut kala itu.

Musim: 2004-05

Menang: 29

Seri: 8

Kalah: 1

Poin Total: 95

Posisi akhir: 1

(Eka Setiawan)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya