Liputan6.com, Jakarta: Mungkin Anda bertanya-tanya, bagaimana sebuah berita didapat, diolah, dan kemudian disajikan dalam tayangan berita Liputan 6 SCTV? Prosesnya memang terbilang panjang dan melibarkan berbagai bagian, sejak awal mula pencarian berita hingga akhirnya berita tersebut tayang di layar televisi.
Reporter dan juru kamera adalah ujung tombak dalam sistem peliputan kami. Setelah mendapat penugasan dari Koordinator Peliputan, mereka pun langsung berburu narasumber dan data di lapangan. Mewawancarai narasumber dari berbagai kalangan serta menggali data adalah tantangan tersendiri.
Terkadang semuanya terasa mudah dan terkadang susah. Di lapangan, reporter ditantang untuk berinisiatif mengembangkan sendiri peliputan sehingga mendapatkan data yang lengkap dan gambar terbaik. Perolehan berita di lapangan dari seluruh Indonesia dan luar negeri akan didata oleh Koordinator Peliputan dalam bentuk listing.
Langkah selanjutnya, produser program akan memilih berita terbaik dan menyusunnya dalam bentuk rundown. Rundown berita inilah yang kemudian akan dipresentasikan dalam rapat redaksi. Tukar pikiran serta perdebatan yang sengit kerap muncul dalam rapat redaksi untuk menentukan berita yang akan ditayangkan.
Setelah disepakati dalam rapat redaksi, naskah yang telah ditulis oleh reporter diselaraskan oleh produser atau Koordinator Peliputan sebelum masuk ke ruang editing. Editor kemudian memilih dan menyusun gambar yang disesuaikan dengan naskah berita.
Di saat proses berlangsung, presenter mempersiapkan diri di ruang make up. Ia harus dalam penampilan terbaik saat membawakan berita di hadapan pemirsa.
Setelah semua proses produksi berita dilalui, kendali siaran berada di ruang master control. Program Director mengkoordinasikan seluruh kru studio agar siaran dan penayangan berita berjalan lancar. Presenter pun membacakan berita dan tayangan berita pun sampai ke hadapan Anda.(ADO)
Reporter dan juru kamera adalah ujung tombak dalam sistem peliputan kami. Setelah mendapat penugasan dari Koordinator Peliputan, mereka pun langsung berburu narasumber dan data di lapangan. Mewawancarai narasumber dari berbagai kalangan serta menggali data adalah tantangan tersendiri.
Terkadang semuanya terasa mudah dan terkadang susah. Di lapangan, reporter ditantang untuk berinisiatif mengembangkan sendiri peliputan sehingga mendapatkan data yang lengkap dan gambar terbaik. Perolehan berita di lapangan dari seluruh Indonesia dan luar negeri akan didata oleh Koordinator Peliputan dalam bentuk listing.
Langkah selanjutnya, produser program akan memilih berita terbaik dan menyusunnya dalam bentuk rundown. Rundown berita inilah yang kemudian akan dipresentasikan dalam rapat redaksi. Tukar pikiran serta perdebatan yang sengit kerap muncul dalam rapat redaksi untuk menentukan berita yang akan ditayangkan.
Setelah disepakati dalam rapat redaksi, naskah yang telah ditulis oleh reporter diselaraskan oleh produser atau Koordinator Peliputan sebelum masuk ke ruang editing. Editor kemudian memilih dan menyusun gambar yang disesuaikan dengan naskah berita.
Di saat proses berlangsung, presenter mempersiapkan diri di ruang make up. Ia harus dalam penampilan terbaik saat membawakan berita di hadapan pemirsa.
Setelah semua proses produksi berita dilalui, kendali siaran berada di ruang master control. Program Director mengkoordinasikan seluruh kru studio agar siaran dan penayangan berita berjalan lancar. Presenter pun membacakan berita dan tayangan berita pun sampai ke hadapan Anda.(ADO)
