Liputan6.com, London - Pelatih Tottenham Hotspur Mauricio Pochettino membantah klaim anak asuhnya tidak memiliki mental kuat setelah disingkirkan Juventus pada 16 besar Liga Champions.
Tottenham dikalahkan Juventus 1-2 pada leg dua di Wembley, Rabu (7/3/2018) atau Kamis (8/3/2018) WIB.
Baca Juga
Advertisement
Spurs sempat memimpin melalui Son Heung-min. Dalam leg pertama, Spurs juga sukses mengimbangi Juventus 2-2 saat menjadi tim tamu, 13 Februari lalu.
Serangkaian faktor ini membuat pers Inggris mempertanyakan karakter Tottenham. Beberapa pemain Juventus, di antaranya Giorgio Chiellini, turut menggugat psikologis Harry Kane dan kawan-kawan.
Mendengar tudingan tersebut, Pochettino langsung memberi perbedaan. "Kekalahan ini bukan karena kami kurang pengalaman atau lini belakang kurang konsentrasi. Kami hanya gagal memaksimalkan peluang," katanya, dilansir Guardian.
"Tadi Juventus menciptakan dua gol dari tiga percobaan. Kami hanya memasukkan satu meski punya banyak kesempatan. Itulah kenyataannya," kata Pochettino.
Acap Gagal
Tanda tanya tentang karakter Spurs muncul akibat serangkaian kegagalan yang mereka derita. Acap kali Tottenham terlibat persaingan juara. Namun, mereka terpeleset di momen krusial.
Salah satunya terjadi ketika Tottenham memburu gelar Liga Inggris 2015/2016. Mereka ditahan Chelsea meski sempat memimpin dua gol sehingga gagal mengejar Leicester City. "Itulah sejarah Tottenham. Pada akhirnya, mereka melewatkan sesuatu," ungkap Chiellini.
Advertisement
Tetap Bangga
Pochettino mengaku tetap bangga atas kinerja anak asuhnya. Dia berharap kekalahan ini menjadi pelajaran bagi mereka.
"Jelas kami layak mendapat lebih. Hasil ini sebenarnya tidak adil. Tapi saya sangat bangga," pungkas sosok asal Argentina tersebut.