Liputan6.com, Jakarta - Sindiran yang dilontarkan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon terhadap Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, terkait pelemahan rupiah dinilai salah alamat. Selain itu, sindiran tersebut juga dianggap tak layak diucapkan oleh seorang tokoh publik, seperti Fadli Zon.
Serangan ini dilontarkan Anggota Komisi XI DPR RI Johnny Plate. Dia mengatakan, seharusnya soal pelemahan rupiah ini menjadi kewenangan Bank Indonesia (BI), bukan Menkeu.
Baca Juga
Advertisement
"Ini salah alamat, itu tidak layak dari seorang tokoh. Karena kalau komentar itu harus relevan, harus benar. Kalau mengkoreksi harus tepat," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Kamis (8/3/2018).
Selain itu, kata Johnny, pelemahan rupiah bukan disebabkan oleh faktor internal, melainkan eksternal. Johnny menilai Fadli Zon tidak memahami permasalahan ini.
"Pelemahan rupiah ini masalah domestik atau luar negeri. Pelemahan bukan disebabkan oleh satu hal. Kali ini lebih banyak disebabkan oleh psikologi dari perubahan Gubernur Bank Sentral AS. Dia (Fadli Zon) tahu tidak itu? Pasti tidak tahu," kata dia.
Selain itu menurut Johnny, sebenarnya BI bisa saja melakukan intervensi untuk memperbaiki pelemahan rupiah. Namun ada risiko yang harus ditanggung.
"Soal pelemahan rupiah, BI kalau mau intervensi bisa kok. Tapi tahu tidak dia akibatnya dari intervensi itu? Akibatnya devisa tergerus. Nah supaya devisa tidak tergerus dan rupiah tetap dalam kendali, BI memiliki kebijakan moneter, dan itu di dalam BI sendiri," ucap politikus dari Fraksi Nasdem ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Cerita Reza Rahadian Serunya Garap Video Bareng Sri Mulyani
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, bersama aktor Reza Rahadian menggarap video Question and Answer (Q&A). Video berisikan tanya jawab seputar APBN, ekonomi, pajak, dunia seni yang diajukan warganet melalui Instagram Sri Mulyani.
Reza Rahadian menceritakan keseruan syuting dengan Sri Mulyani dalam menjawab berbagai pertanyaan dari Warganet.
"Ada masalah APBN, pajak, apa sih pentingnya membayar pajak. Hal-hal yang sangat umum dan menurut saya sebagai Wajib Pajak, saya punya interest yang besar sama Ibu (Menkeu)," kata Reza saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, pada 5 Maret 2018.
Pemeran Benyamin Sueb di film Benyamin Biang Kerok ini mengaku, syuting atau tapping video Q&A bersama Sri Mulyani sudah dilaksanakan pada Rabu, 28 Februari lalu.
"Syutingnya sudah di kantor Ibu Menkeu. Nah, tayangnya yang belum tahu kapan," ujarnya sumringah.
Reza mengaku sudah bertemu dengan Sri Mulyani beberapa kali. Namun kali ini berbeda, membahas seputar ekonomi, APBN, pajak dengan santai bersama mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
"Sudah beberapa kali pertemuan kasual dengan Ibu Sri Mulyani. Tapi ini diinisiasi untuk ngobrol pajak, APBN yang kalau di forum berita sangat serius. Tapi tapi lewat vlog, anak muda lebih mengerti ngomongin utang, APBN," ucapnya.
"Ibu Sri Mulyani menanyakan saya beberapa hal terkait personal saya, karier. Dan saya juga tanya ke Beliau, konsepnya begitu," tutur Reza.
Sementara itu dikonfirmasi Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Nufransa Wira Sakti mengatakan, video Q&A Sri Mulyani dan Reza Rahadian akan tayang dalam satu atau dua hari ini.
"Mudah-mudahan satu atau dua hari ke depan (tayang) di Instagram dan Facebook (Sri Mulyani)," tandasnya.
Advertisement