Miliarder Arab Saudi Tak Ada di Daftar Orang Terkaya Forbes, Kenapa?

Salah satu perubahan yang paling signifikan adalah tidak adanya nama miliarder asal Arab Saudi di daftar bergengsi Forbes tahun ini.

oleh Vina A Muliana diperbarui 08 Mar 2018, 23:13 WIB
Pangeran Saudi Alwaleed bin Talal saat konferensi pers di Jeddah pada 11 Mei 2017. Alwaleed dilaporkan ditangkap oleh Komisi Anti Korupsi Arab Saudi terkait dugaan korupsi. (AFP Photo/Amer Hilabi)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap tahunnya, majalah bisnis asal Amerika Serikat Forbes mengeluarkan daftar miliarder terkaya dunia. Di tahun 2018 ini, ada beberapa perubahan yang terjadi di daftar miliarder dunia.

Salah satu perubahan yang paling signifikan adalah tidak adanya nama miliarder asal Arab Saudi di daftar bergengsi tersebut. Padahal sebelumnya, ada empat orang kaya asal Arab di daftar ini.

Lalu mengapa hal ini terjadi?

Dinukil dari Forbes, Kamis (8/3/2018), hal ini terjadi menyusul keputusan Pemerintah Arab Saudi yang menahan beberapa pejabat dan konglomerat asal negeri kaya minyak tersebut. Alhasil, Forbes tidak memiliki informasi terkait miliarder tersebut karena hukum privasi yang ada di Arab Saudi.

Setidaknya ada tiga miliarder Arab yang sebelumnya masuk dalam Forbes namun kini ditangkap. Salah satu yang paling terkenal adalah Pangeran Alwaleed Bin Tawal.

 


Aksi bersih-bersih

Meski kini sudah bebas, para miliarder ini harus memberikan uang jaminan yang tidak sedikit untuk Pemerintah Arab Saudi. Di bawah pimpinan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, Arab Saudi bertekad untuk bisa mengumpulkan US$ 100 miliar yang merupakan kerugian dari tindak korupsi di negeri tersebut.

Kritikus dan pengamat menilai, aksi "bersih-bersih" atas nama kebijakan antikorupsi yang menargetkan para pangeran, pejabat, perwira militer, dan pengusaha ini adalah dalih untuk memperkuat posisi Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman.

Aksi "bersih-bersih" ini dipimpin langsung oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang ditunjuk oleh sang ayah, Raja Salman, sebagai kepala komite antikorupsi yang baru saja dibentuk.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya