Syuting di Surabaya, Pemain Mata Dewa Ketularan Medok

Para pemain Mata Dewa menceritakan kesulitan yang mereka hadapi saat harus menggunakan logat Surabaya.

oleh Ine Yulita Sari diperbarui 08 Mar 2018, 14:10 WIB
Para pemain Mata Dewa menceritakan kesulitan yang mereka hadapi saat harus menggunakan logat Surabaya. (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Liputan6.com, Jakarta Film Mata Dewa bisa disaksikan di bioskop Tanah Air mulai hari ini, 8 Maret 2018. Film ini dibintangi oleh para pemain muda seperti Kenny Austin, Agatha Chelsea, Brandon Salim dan Valerie Tifanka. 

Proses produksi film ini sendiri banyak dilakukan di Surabaya dan menghabiskan waktu selama tiga minggu. Para pemain Mata Dewa mengaku mengalami beberapa kesulitan saat menjalani syuting. 

Saat datang ke kantor Liputan6.com di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (7/3/2018) Agatha Chelsea, Brandon Salim dan Valerie Tifanka mengaku kesulitan gaya bicara dengan logat Surabaya di Mata Dewa menjadi tantangan tersendiri untuk mereka.  

"Jadi waktu syuting hari pertama emang benar-benar diulang sampai tiga kali gitu. Soalnya yang pertama memang kurang medok, terus masih kurang medok juga. Nah yang ketiga baru pas, jadi emang butuh waktu untuk biasa," ujar Agatha Chelsea.

 


Dimudahkan

Pemain film Mata Dewa, Brandon Salim. (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Brandon Salim juga mengakui bahwa perkara logat medok juga menjadi hal tersulit yang ia hadapi. Namun Brandon Salim mengaku banyak hal seru yang ia alami. 

"Tapi seru sih, kita dimudahkan karena teman-teman kita yang di DBL dan teman sekolah semuanya ngomong Bahasa Jawa, jadi nular juga," ujar Brandon Salim.


Keterusan

Pemain film Mata Dewa, Valerie Tifanka. (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Ketiganya mengakui bahwa setelah syuting dan promo premier pertama mereka di Surabaya, banyak pemain yang masih terbawa dengan logat medok Surabaya yang mereka pelajari selama syuting.

"Waktu lagi promo premier kemarin aja pas mereka ngomong gitu aja kita jadi suka kebawa nadanya," ujar Valerie Tifanka.


Mata Dewa

Film Mata Dewa (Instagram/matadewamovie)

Film olahraga sudah banyak diproduksi di Indonesia, tapi Mata Dewa menjadi film bertema basket pertama di industri perfilman Tanah Air.

Film Mata Dewa ini bercerita tentang perjuangan Dewa (Kenny Austin) yang mengikuti kompetisi Developmental Basketball League (DBL). Kompetisi basket tingkat SMA ini sudah berjalan selama 10 tahun di 25 kota se-Indonesia.

Dalam menggapai mimpinya, perjuangan Dewa makin berat setelah ia mengalami insiden yang mengganggu indera penglihatannya. Rasa putus asa dan dorongan semangat dari orang terdekatnya pun tidak lepas dari konflik cerita dalam film Mata Dewa ini. 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya