Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan di balik layanan Snapchat, Snap, dilaporkan akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 100 orang karyawan, tepatnya engineer. PHK tersebut hampir memangkas 10 persen dari total tim engineering yang dimiliki Snap.
Dilansir Reuters, Kamis (8/3/2018), PHK tersebut akan menjadi terbesar yang pernah dilakukan oleh Snap. Menurut laporan, ini merupakan kali pertama Snap merumahkan karyawan dari tim engineer.
Baca Juga
Advertisement
Laporan tentang PHK ini telah beredar luas. Namun, Snap sendiri menolak berkomentar ketika dihubungi oleh Reuters.
Portal berita Cheddar merupakan yang pertama kali mempublikasikan informasi tentang PHK tersebut. Menurut sejumlah sumber, Snap akan mengumumkan keputusannya di internal perusahaan dalam waktu satu pekan mendatang.
Sampai saat ini belum ada informasi tentang alasan Snap merumahkan para karyawannya tersebut.
Jumlah Pengguna Snapchat Melonjak
Di luar rencana PHK oleh Snap, layanan Snapchat beberapa waktu lalu dilaporkan mengalami pertumbuhan yang cukup baik.
Mengutip laporan pada bulan lalu, pengguna aktif harian Snapchat naik menjadi 187 juta pada kuartal IV 2017 dari 178 juta tiga bulan sebelumnya. Hasil ini lebih tinggi daripada rata-rata ekspektasi analis sebesar 184,2 juta pengguna.
Pengguna aktif harian Snapchat naik 18 persen dari satu tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini dianggap investor dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan pendapatan dari iklan.
Reuters dalam laporannya menyampaikan pencapaian tersebut sekaligus dinilai "menghidupkan" kembali harapan Snapchat bisa bersaing dengan Instagram.
Selain itu, hal tersebut juga bisa membangkitkan antusiasme investor yang sempat memudar setelah Snap melantai di bursa pada tahun lalu.
Pendapatan Snap diketahui naik 72 persen menjadi US$ 285,7 juta, melebihi ekspektasi analis US$ 253,2 juta. Pertumbuhan ini terjadi berkat banyaknya perusahaan yang memasang iklan di Snapchat.
Advertisement
Snapchat vs Instagram
Instagram dengan lebih dari dua kali lipat pengguna harian Snapchat, kian agresif menggulirkan fitur baru dan mendapatkan dukungan penuh dari induk usahanya, yang merupakan media sosial terbesar yaitu Facebook. Instagram pun tak segan menyontek berbagai fitur Snapchat seperti merilis fitur Stories.
Keyakinan keduanya bisa hidup bersamaan di wilayah media sosial terguncang ketika pertumbuhan pengguna Snapchat melambat pada tahun lalu. Sejumlah analis berpendapat, Snapchat lebih memilih membenahi layanannya dan menyelesaikan berbagai masalah, ketimbang merasa terganggu dengan Instagram.
"Mereka akan terus menjadi kompetitor, dan Snap melakukan pekerjaan hebat dengan bersaing untuk hal pendapatan," kata Michael Pachter dari Wedbush Securities.
Menurut eMarketer, Snapchat memasuki pasar iklan internet yang setengahnya telah didominasi oleh Facebook dan Google.
Pengiklan Snapchat berasal dari merek-merek besar, tapi menurut Chief Strategy Officer Snap Imran Khan, pendapatan dari bisnis kecil naik dua kali lipat dari kuartal III ke IV 2017.
"Kami tahu bahwa untuk benar-benar meningkatkan bisnis, iklan di Snapchat harus menjadi sangat mudah," tutur Khan.
(Din/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: