Aktivis membawa foto Jocelyn Calderon Reyes yang hilang pada 30 Desember 2013 di Jembatan Internasional Paso del Norte, Ciudad Juarez, Chihuahua, Meksiko, Rabu (7/3). Aksi ini menghormati Hari Wanita Internasional atau Women's Day. (HERIKA MARTINEZ/AFP)
Ibu dan aktivis menempatkan nama-nama wanita yang dibunuh di Ciudad Juarez pada sebuah salib hitam di Jembatan Internasional Paso del Norte, Ciudad Juarez, Chihuahua, Meksiko, Rabu (7/3). (HERIKA MARTINEZ/AFP)
Aksi seorang ibu dan aktivis menempatkan nama-nama wanita yang dibunuh di Ciudad Juarez pada sebuah salib hitam di Jembatan Internasional Paso del Norte, Ciudad Juarez, Chihuahua, Meksiko, Rabu (7/3). (HERIKA MARTINEZ/AFP)
Ibu dan aktivis menempatkan nama-nama wanita yang dibunuh di Ciudad Juarez pada sebuah salib hitam di Jembatan Internasional Paso del Norte, Ciudad Juarez, Chihuahua, Meksiko, Rabu (7/3). (HERIKA MARTINEZ/AFP)
Dua aktivis berpelukan saat demonstrasi menghormati wanita yang dibunuh di Ciudad Juarez saat Hari Perempuan Internasional atau Women's Day di Jembatan Internasional Paso del Norte, Ciudad Juarez, Chihuahua, Meksiko, Rabu (7/3). (HERIKA MARTINEZ/AFP)
Perla Reyes, ibu dari Jocelyn Calderon Reyes yang hilang pada 30 Desember 2013 hadiri demonstrasi saat Hari Perempuan Internasional atau Women's Day di Ciudad Juarez, Chihuahua, Meksiko, Rabu (7/3). Jocelyn hilang pada usia 13 tahun. (HERIKA MARTINEZ/AFP)