Jawa Barat Krisis Buruh Tani, Begini Solusi Dedi Mulyadi

Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengingatkan pentingnya pembangunan sekolah kejuruan pertanian di Jawa Barat.

oleh Yunizafira Putri Arifin Widjaja diperbarui 08 Mar 2018, 17:06 WIB
Cawagub Dedi Mulyadi Gendong Dede, Pengemis di Jalanan Bekasi (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini Jawa Barat kekurangan buruh tani. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya anak muda di Jawa Barat, khususnya di Karawang, yang lebih memilih bekerja sebagai buruh pabrik daripada buruh tani. Hal itu lantas menjadi perhatian bagi Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Dedi mengatakan, salah satu solusi memperbanyak jumlah buruh tani di Jawa Barat adalah dengan membangun sekolah-sekolah kejuruan berbasis pertanian yang kuat yang menghasilkan lulusan-lulusan siap bekerja di bidang pertanian.

Menurut dia, proses bertani di luar kelas harus menjadi dasar penilaian setiap guru terhadap murid-muridnya di sekolah. Ia juga menilai, adanya sekolah kejuruan pertanian juga bisa mendorong semangat anak-anak muda di Jawa Barat untuk membuat dunia pertanian jadi lebih bergengsi.

"Anak-anak yang sekolah pertanian tidak mesti masuk ke kelas. (Lebih) berinteraksi dengan seluruh areal persawahannya, peternakannya, perikanananya," ucap Dedi di kantor Liputan6.com, Kamis (8/3/2018).

Dedi menambahkan, ilmu-ilmu yang diserap oleh para murid nantinya tidak terpaku pada teori tetapi juga diterapkan dengan praktik langsung di lapangan.

"Biologi bukan hanya jadi ilmu akademis yang ada di sekolah tapi ilmu yang lahir pada proses perkawinan padi, inseminasi buatan, sapi, domba, pengembangan peternakan, perikanan kelautan, semuanya," ujar Dedi.

 


Solusi Masalah Pertanian

Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Selain pentingnya membangun sekolah kejuruan pertanian, Dedi mengatakan bahwa masalah lainnya di Jawa Barat di bidang pertanian bisa diatasi dengan melancarkan pendistribusian pajak yang diperoleh dari pengembangan pertanian.

"(Lingkup) RT, RW harus dipertegas tentang kawasan sawah yang dianggap sebagai konservasi pelestarian budaya padi di Jawa Barat. Krisis itu bukan cuma di Karawang tapi hampir di seluruh jawa barat. Terutama kalo areal sawah itu adalah di Cirebon, Indramayu, Subang, Karawang, dan Bekasi," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Jawa Barat itu.

*Lihat profil para calon yang bertarung dalam Pilkada 2018 di halaman ini.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya