Kontraktor LRT Palembang Asal Malaysia Meninggal Dunia Saat Bermain Bulu Tangkis

Usai bermain bulu tangkis bersama rekannya, kontraktor LRT Palembang asal Malaysia langsung jatuh dan meninggal dunia.

oleh Nefri Inge diperbarui 08 Mar 2018, 20:30 WIB
Jenazah Kontraktor LRT Palembang asal Malaysia langsung divisum di RS Bhayangkara Palembang (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Duka kembali menyelimuti proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Palembang. Salah satu kontraktor LRT Palembang asal Malaysia, Hanafi (43), meninggal dunia mendadak saat sedang bermain bulu tangkis.

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Hanafi bersama rekannya, bermain bulu tangkis di Lapangan Tenis Naga Jaya Taksam, Kelurahan Duku, Kecamatan IT II Palembang, Selasa (6/3/2018) malam.

Hanafi menjabat sebagai Manajer Warehouse PT LIN, yang merupakan sub kontraktor PT Waskita Karya, perusahaan yang mengelola pembangunan LRT Palembang.

Menurut Tuan Marian Muttus, rekan korban, saat berada di lapangan bulu tangkis, kondisi Hanafi masih terlihat bugar. Bahkan Hanafi sempat bermain bulu tangkis bersama rekan kerjanya.

Namun saat melakukan beberapa kali pukulan ke bola, tubuh Hanafi langsung terjatuh ke lantai. Rekan-rekannya langsung membawa korban ke Klinik Tiara Patrin Palembang, untuk mendapatkan pertolongan pertama.

"Karena kondisinya semakin memburuk, kami membawa Hanafi ke Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang. Namun pukul 22.00 WIB, Hanafi menghembuskan nafas terakhir," katanya kepada Liputan6.com, Kamis (8/3/2018).

Warga asal Negeri Jiran ini didiagnosa terkena serangan jantung mendadak, saat sedang asyik bermain olahraga Bulu Tangkis. Hanafi ternyata baru lima bulan berada di Palembang.

Kontraktor LRT Palembang ini memang suka melakukan aktivitas olahraga, di setiap waktu senggangnya. Jasad korban langsung dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang.

 


Kecelakaan Kerja Maut

Anggota Polresta Palembang memeriksa Tempat Kejadian Perkara (TKP) usai dua pekerja jatuh dari jalur rel (dok.istimewa / Nefri Inge)

Menurut Kepala SPKT Polresta Palembang Iptu Herri, setelah mendapatkan laporan kematian warga Malaysia tersebut, pihaknya langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Hasil visum luar, tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan. Korban meninggal dunia karena sakit jantung," ujarnya.

Sebelumnya, pekerja LRT Palembang juga mengalami insiden kecelakaan, saat mengerjakan pembangunan rel kereta api cepat ini.

Sebelumnya, dua orang pekerja LRT Palembang Zona 3, Tari (37) dan Amir (35) meninggal dunia, saat mengerjakan proyek kereta api cepat ini.

Warga Cirebon, Jawa Barat (Jabar) ini terjatuh dari tiang penyangga LRT, yang berada di Jalan Demang Lebar Daun Kecamatan Ilir Timur I Palembang, pada bulan Agustus 2017, sekitar pukul 02.30 WIB.

Saat kejadian, dua pekerja tersebut sedang bekerja diatas LRT untuk menyambut dinding parapet dari bawah dengan menggunakan alat crane.

Ketika kedua korban memeggang dinding parapet, tiba-tiba dinding parapet tersebut jatuh. Kedua korban juga ikut jatuh dan langsung meninggal dunia. Padahal para korban sudah menggunakan peralatan dan perlengkapan prosedur keamanan.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya