Rupiah Tembus 13.800 per Dolar AS, IHSG Naik 1 Persen

IHSG mengalami penguatan tajam saat posisi rupiah tembus di level Rp 13.800 per dolar AS.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 08 Mar 2018, 16:22 WIB
Pekerja melintas di bawah layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami penguatan tajam. Sementara posisi rupiah kembali tembus di level Rp 13.800 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pada perdagangan sore ini (8/3/2018), IHSG ditutup di zona hijau dengan kenaikan 74,75 poin atau 1,17 persen ke level 6.443,02. Indeks saham LQ45 terpantau naik 1,36 persen.

Kenaikan IHSG ditopang penguatan di hampir seluruh sektor saham. Sektor keuangan memimpin penguatan dengan lonjakan 2,36 persen.

Diikuti sektor saham infrastruktur naik 1,67 persen, dan industri dasar terkerek 1,06 persen. Sedangkan sektor saham pertambangan justru tergelincir sebesar 0,34 persen.

Sebanyak 205 saham mengalami penguatan, 163 saham melemah, dan sebanyak 114 saham stagnan. Nilai transaksi perdagangan senilai Rp 9 triliun, volume transaksi tercatat mencapai 10 miliar saham, dan total frekuensi perdagangan sebanyak 489.606 kali.

Investor asing masih tercatat melakukan penjualan senilai Rp 165,29 miliar di seluruh pasar. Aksi jual investor asing ini mulai berkurang ketimbang perdagangan kemarin. Sementara kurs rupiah berada di level 13.810 per dolar AS.

Saham-saham yang mengalami peningkatan pada perdagangan sore ini antara lain DEFI dengan kenaikan 24,71 persen. Selanjutnya, saham PNIN mengekor dengan kenaikan 23,21 persen, dan SSTM menguat 22,71 persen.

Di tengah penguatan, ada saham-saham yang justru terperosok dalam, antara lain saham PSDN yang melemah sebesar 18,37 persen, ASJT 15,32 persen, dan saham TALF merosot 12,50 persen.

Di bursa saham Asia, seluruh indeks utama kompak berada di zona hijau. Penguatan terbesar indeks saham Hang Seng Hong Kong yang mendaki 1,52 persen, diikuti indeks Kospi Korea Selatan yang naik 1,30 persen.

Indeks saham Strait Times naik 0,86 persen, indeks Taiwan menguat 0,73 persen, indeks Nikkei Jepang menanjak 0,54 persen, serta indeks saham Shanghai China naik 0,51 persen.

"IHSG menguat secara teknikal. Ini juga menunjukkan IHSG naik di tengah-tengah bayang rupiah," ujar Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya lewat pesan singkat diterima Liputan6.com.

Sebelumnya, William Suryawijaya menuturkan pergerakan IHSG berpotensi melaju naik dengan peluang teknikal rebound.

"Peluang teknikal rebound IHSG masih akan terlihat. Rilis data cadangan ekonomi memberikan dampak positif IHSG dengan range berada pada 6.345-6.523," ujarnya. 

Sementara itu, Analis PT Recapital Asset Management, Kiswoyo Adi mengungkapkan pergerakan IHSG mengikuti kondisi bursa saham global saat ini.

"IHSG akan bergerak di level support 6.350 dan resisten 6.500," pungkasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Bursa Asia Menghijau, IHSG Melonjak 42,44 Poin

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,33% atau 18,94 poin ke level 5.693,39, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau usai alami koreksi tajam. Aksi beli investor asing kini mewarnai laju IHSG.

Pada pra-pembukaan perdagangan saham, Kamis (8/3/2018), IHSG naik 42,44 poin atau 0,67 persen ke posisi 6.410,70. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG mendaki 45 poin atau 0,79 persen ke posisi 6.418,8. Indeks saham LQ45 menguat 0,66 persen ke posisi 1.060,51.

Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.Ada sebanyak 153 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 74 saham melemah. 82 saham lainnya diam di tempat.

Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.427,57 dan terendah 6.395,19. Transaksi perdagangan saham 41.187 kali dengan volume perdagangan 1,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 666,3 miliar. Investor asing melakukan aksi beli Rp 50 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.764.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham keuangan naik 1,07 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi menguat 0,65 persen dan sektor saham manufaktur mendaki 0,48 persen. Sektor saham tambang melemah 0,85 persen, dan catatkan penurunan terbesar.

Diikuti sektor saham pertanian melemah 0,64 persen. Saham-saham yang menguat antara lain saham STAR melonjak 3,57 persen ke posisi Rp 87, saham LMAS melonjak 3,17 persen ke posisi Rp 65, dan saham BOSS menanjak 2,76 persen ke posisi Rp 2.230 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham RBMS turun 5 persen ke posisi Rp 380 per saham, saham INDY tergelincir 4,27 persen ke posisi Rp 3.590 per saham, dan saham IIKP merosot 3,88 persen ke posisi Rp 198 per saham.

Bursa Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,09 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,67 persen, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,87 persen. Kemudian indeks saham Shanghai menanjak ke posisi 3.271. Diikuti indeks saham Singapura naik 0,79 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,86 persen.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya