Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menjembatani kerja sama antara pengusaha dan pemerintah daerah (pemda) dalam pengembangan usaha desa. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Menteri Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengatakan, dirinya telah menyaksikan penandatangan program kerja sama Pro Kades yang diikuti 102 bupati dan 68 pelaku usaha yang tergabung dalam Kamar Dagang Industri Indonesia (Kadin) untuk menjalankan 200 kerja sama dengan nilai investasi Rp 47 triliun.
Baca Juga
Advertisement
"Menyaksikan penandatanganan Pro Kades yang diikuti 102 bupati dan 68 dunia usaha," saat menghadiri Jakarta Food Security Summit, di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (8/9/2018).
Menurut Eko, kerja sama tersebut menciptakan lapangan kerja baru dan diperkirakan dapat menyerap 10 juta jiwa. Salah satu proyek yang dikerjakan adalah perkebunan gula di Sumba Timur, yang diperkirakan akan beroperasi pada 2019.
"Salah satunya perkebunan gula di Sumba Timur, Malili, itu daerah yg sangat ekstrem itu satu perusahaan kerja sama dengan pemda dan daerah transmigrasi," paparnya.
Dorong Perekonomian Desa
Eko mengungkapkan, tujuan program tersebut adalah mendorong perekonomian desa yang tidak memiliki potensi ekonomi, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa yang tertinggal.
"Dengan Pro Kades menyatukan desa-desa miskin karena tidak ada skala ekonominya," ujarnya.
Melalui program Pro Kades ini, pemerintah memberikan bantuan berupa fasilitas bibit, pupuk, dan traktor untuk mendukung kegiatan pertanian.
"Pro Kades ini pemerintah memberi insentif berupa bibit, pupuk, traktor infrastruktur untuk fokus pada satu komoditas tertentu sehingga mempunyai skala ekonomi yg besar kita bisa bawa dunia usaha dan bank untuk membantu dalam model ini," tandasnya.
Advertisement