Liputan6.com, Surabaya - Duel Stapac Jakarta melawan Pacific Caesar Surabaya di ajang Indonesian Basketball League (IBL) kini telah menjadi duel klasik. Setelah musim lalu bersaing di babak play off, dua tim ini kembali akan bertarung di babak yang sama dalam lBL Pertalite 2017/2018.
Pertarungan dengan format best of three ini akan berlangsung di DBL Arena Surabaya, 9, 10 dan 12 Maret 2018. Karena, saat ini Stapac sendiri masih menunggu tempat bertanding.
Baca Juga
Advertisement
"Stapac memilih DBL Arena walau home base-nya di Jakarta, sebab sehubungan dengan persiapan Asian Games 2018, sulit mencari arena representatif di Jakarta," kata Direktur lBL, Hasan Gozali.
Stapac dan Pacific sendiri sudah tiga kali bertemu di babak reguler IBL musim ini. Pacific dua kali menang dan Stapac unggul satu kali, namun keunggulan Stapac diperoleh pada pertemuan terakhir.
"Kemenangan ini memberikan rasa percaya diri pada tim kami menghadapi babak play off," kata asisten pelatih Stapac, AF Rinaldo.
Rinaldo mengakui laga melawan Pacific pasti selalu sengit, bahkan bisa dikatakan jika pertandingan ini sudah menjadi tradisi untuk kedua tim.
"Kedua tim sudah mengetahui kelebihan dan kelemahan masing masing di IBL. Siapa yang lebih siap akan tampil sebagai pemenang," kata lnal, sapaan mantan point guard tim nasional ini.
Pacific Pusing
Di sisi lain, pelatih Pacific, Kencana Wukir, mengakui Stapac adalah lawan tangguh. Bahkan Kencana mengaku cukup pusing menghadapi Stapac.
"Laga melawan Stapac selalu sulit. Kami harus siapkan banyak strategi, sebab coach Stapac, Bong Ramos juga memiliki banyak pola dan strategi," kata Kiki, sapaan Wukir.
Advertisement
Duel Bintang Impor
Akan terjadi duel sengit antara duet impor kedua tim, David Seagers dan Anton Waters di kubu Pacific lawan Dominique Williams dan Kore White di kubu Stapac.
Pemenang best of three laga ini akan menantang peringkat pertama Divisi Putih sekaligus juara bertahan Pelita Iaya Basketball di babak semifinal. (Dimas Angga P)