Liputan6.com, Jakarta - Anak terpidana terorisme Abu Bakar Baasyir, Abdul Rahim Baasyir, mengaku hingga saat ini permintaan dari pihak keluarga agar Baasyir menjadi tahanan rumah belum pernah mendapat respons dari pemerintah.
"Kita sudah mengajukan, bahkan permohonan kita untuk ditahan di rumah itu sejak tahun 2015. Sudah lama kita ajukan surat itu melalui tim pengacara kita dan sampai hari ini belum ada respons," ujar Rahim di RSCM Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (8/3/2018).
Advertisement
Menurut Rahim, baru belum lama ini pihaknya mendengar dari Presiden Joko Widodo yang mengatakan bahwa menyetujui Baasyir akan menjadi tahanan rumah.
"Tetapi realitanya sampai sekarang belum terlaksana," ucap dia.
Alasan pengajuan tahanan rumah tersebut, dijelaskan Rahim, adalah agar sang ayah mendapat perawatan yang sesungguhnya dari keluarga.
"Sejak awal kita minta (tahanan rumah) karena kita melihat kondisi Beliau (Baasyir) ini kan dipenjara itu tidak bisa mendapatkan perawatan seperti mana yang seharusnya, lain tentunya kondisinya jika di tengah keluarga," kata dia.
Ia mengaku juga tak masalah kalau Baasyir dirawat di rumah, baik rumah sendiri atau disediakan oleh pemerintah demi kesehatannya.
"Baik itu di rumah kami sendiri atau rumah yang disediakan pemerintah, itu pasti akan banyak hal-hal yang Beliau (Baasyir) dapatkan, soal makanan, kebersihan dan sebagainya, tentunya tidak bisa dilakukan selama di dalam penjara," tutur Rahim.
Keluar dari RSCM
Sementara itu, Abu Bakar Baasyir selesai menjalani pengobatan dan pemeriksaan kesehatan lanjutan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Salemba, Jakarta Pusat.
Baasyir keluar sekitar pukul 16.45 WIB usai menjalani pengobatan dan pemeriksaan lanjutan selama kurang lebih enam jam dari pukul 10.40 WIB.
Dengan menggunakan kursi roda, Baasyir keluar rumah sakit dan naik kendaraan yang sudah disiapkan. Aparat kepolisian bersenjata juga tampak masih setia mengawal Baasyir.
Padahal, sebelumnya Baasyir sempat dikabarkan akan menjalani rawat inap. Namun, hal tersebut batal dilakukan.
"Tidak jadi (rawat inap) karena memang keputusan dari dokter mengatakan, tadi kan pemeriksaan darah, lalu tadinya diperkirakan beliau masih diperlukan berada di sini, tetapi dokter menyatakan tidak perlu," ujar anak Baasyir, Abdul Rahim Baasyir.
Meski begitu, dia mengatakan kalau sang ayah masih harus kembali lagi ke RSCM untuk menjalani pengobatan dan pemeriksaan lanjutan.
"Insyaallah minggu depan atau beberapa hari ke depan mungkin akan diminta lagi kemari melihat perkembangan pemeriksaan," tutup Rahim.
Saat keluar dari rumah sakit, seperti biasa, Baasyir hanya menundukkan wajahnya. Tidak ada sepatah kata pun keluar dari mulutnya.
Advertisement