Liputan6.com, Hobart - Beberapa penguin kaisar di Antartika telah tertangkap kamera seakan melakukan swafoto menggunakan sebuah kamera seorang penjelajah.
Peristiwa itu terjadi di wilayah Auster Rookery dekat stasiun penelitian Mawson milik Australia, sekitar 5.475 kilometer dari Hobart. Demikian seperti dikutip dari Australiaplus (8/3/2018).
Baca Juga
Advertisement
Sebelumnya, peserta ekspedisi Antartika asal Australia, Eddie Gault, meninggalkan kamera di atas es di wilayah itu saat mengunjungi Auster Rookery.
Dan tak lama kemudian burung-burung yang secara alamiah selalu ingin tahu itu mulai memanfaatkan kesempatan untuk melakukan selfie.
Salah satu penguin itu mengayunkan kamera, mengetuknya dan melihat ke lensa bersama dengan teman-temannya yang bergabung beberapa saat kemudian.
Jika dibandingkan dengan varian lain, penguin kaisar adalah yang terbesar.
Penguin adalah satu-satunya makhluk yang berkembang biak selama musim dingin Antartika yang keras, di mana suhu bisa turun serendah 50 derajat celcius di bawah nol.
Koloni Penguin Memenuhi Antartika Timur, Fenomena Apa?
Para ilmuwan dikejutkan dengan penampakan koloni penguin Adelie yang tidak pernah diketahui sebelumnya. Keberadaan mereka tersembunyi di kepulauan terpencil bernama Danger Islands, Antartika timur.
Ada lebih dari 750.000 pasang penguin yang hidup di pulau itu atau berkisar 1,5 juta ekor. Jumlah tersebut bahkan dikatakan oleh ilmuwan lebih besar dari gabungan Semenanjung Antartika, seperti diberitakan oleh Science Alert, yang dikutip Sabtu (3/3/2018).
Temuan ini sekaligus memberi harapan kepada para ilmuwan bahwa penguin masih dapat bertahan hidup di tengah pemanasan global yang mencekam. Sampai sekarang, masih ada kekhawatiran mengenai penurunan drastis dari jumlah spesies penguin-penguin itu, yang mana disebabkan oleh perubahan iklim.
Hal lain yang membuat para ilmuwan tercengang, yaitu tak satupun orang mengira kalau rangkaian pulau berbatu yang berada di ujung barat laut Semenanjung Antartika merupakan rumah bagi jutaan penguin Adelie.
"Sampai sekarang, tidak ada yang mengetahui bahwa Danger Islands menjadi habitat penting bagi penguin-penguin ini," kata Heather Lynch, seorang ekologi dari Stony Brook University yang merupakan salah satu penulis senior dalam penelitian tersebut.
Danger Islands sangat terpencil dan dikelilingi oleh es tebal. Artinya, keberadaan hewan menggemaskan itu tetap tersembunyi dari dunia luar dan terlindungi dari dampak perubahan iklim, termasuk aktivitas manusia.
Advertisement