Pegawai Bank Banting Setir Jadi Penjajal Mainan Seks, Gajinya Ternyata Besar

Perempuan Inggris bernama Cara Douglas banting setir, dari pegawai bank ke penjajal mainan seks. Alasannya?

oleh Elin Yunita KristantiRizki Akbar Hasan diperbarui 09 Mar 2018, 09:36 WIB
Ilustrasi makanan seks atau sex toy (iStock)

Liputan6.com, London - Perempuan Inggris bernama Cara Douglas sebelumnya dikenal sebagai bankir alias pegawai bank. Belakangan, ia justru banting setir jadi penjajal mainan seks (sex toy) profesional.

Sebagai penjajal mainan seks di perusahaan Lovehoney, Douglas dibayar 30 ribu pound sterling atau Rp 574 juta per tahun.

Menurut perempuan itu, gaji saat ini hanya setengah dari pendapatannya sebagai bankir. Namun, ia tak menyesal. Alasannya, ia mendapat kesenangan dua kali lipat dari sebelumnya.

Lovehoney, perusahaan mainan seks tempatnya bekerja menyebut, Douglas adalah salah satu penguji paling populer. Perempuan itu sudah menjajal 3.000 produk sejauh ini, demikian menurut Cavendish Press.

"Aku menyukai mainan seks dan merasa beruntung mendapat pekerjaan yang merupakan hobiku," kata dia seperti dikutip dari News.com.au, Kamis (8/3/2018).

"Aku sebelumnya membenci pekerjaan sebagai bankir."

Douglas mengatakan, suaminya Darren juga kadang-kadang terlibat dalam uji coba mainan seks tersebut. Namun, ia tetap mempertahankan profesionalitas.

Perempuan itu mengaku, pekerjaan barunya itu meningkatkan kehidupan seks bersama pasangannya.

"Seks itu seperti otot, makin digunakan, semakin aktif itu. Mainan seks telah mengubah hidup saya, secara positif."

Cara Douglas tak sendirian. Seorang perempuan Australia, Paige Gregory juga terjun menjadi penjajal mainan seks di Lovehoney. Padahal ia adalah sarjana di bidang manajemen bisnis.

Dari pekerjaan paruh waktu, Gregory kini menjadi penjajal mainan seks profesional.

Menurutnya, ada tiga kriteria yang harus dimiliki mainan seks: berkualitas, tak berisik, dan tahan air.


Pengacara Hukum Jadi PSK

Claudia de Marchi membeberkan alasannya banting setir jadi PSK (Facebook)

Soal banting setir pekerjaan, kisah di Brasil ini jauh lebih ekstrem.

Claudia de Marchi berotak encer alias pintar. Perempuan itu pernah punya status sosial terhormat, ia adalah pengacara sekaligus ahli hukum konstitusi.

Ia yang berasal dari Sorriso di Brasil tengah, menjadi sarjana hukum pada 2005, dan bekerja 11 tahun sebagai pengacara di kotanya. Claudia punya keahlian khusus menginterpretasikan konstitusi Brasil yang kompleks setelah meraih gelar pascasarjana atau S2.

Perempuan itu bahkan pernah menjadi dosen ilmu hukum konstitusi di Unic Sorriso university.

Suatu ketika, Claudia bikin para kolega dan kliennya kaget bukan kepalang saat mundur dari jabatannya yang bergengsi di firma hukum dan mengiklankan layanan 'seksual kelas atas'.

Perempuan 34 tahun itu pun pindah ke Brasilia, ibukota Brasil. Alih-alih memperkaya pengetahuan soal hukum dan pemerintahan, ia mulai menyediakan layanan pemuas syahwat ke para pebisnis tajir dan politikus. Claudia mematok harga 150 poundsterling atau Rp 2,49 juta per jam.

"Temukan bahwa keanggunan, kecantikan, kecakapan, kebudayaan, dan kecerdasan bisa sekaligus ada dalam satu wanita. Claudia de Marchi, saya kepuasan terbesar Anda!," kata Claudia mengiklankan diri.

Perempuan yang mengaku sebagai feminis itu mengatakan, dirinya adalah pilihan terbaik untuk pria yang cerdas, selektif yang tak terpuaskan secara seksual, tetapi yang juga ingin obrolan cerdas di atas ranjang.

Seperti dikutip dari Daily Mail, ironisnya, salah satu alasannya banting setir jadi PSK adalah, ia tak lagi bisa mentolerir 'keegoisan maskulin dan kemanjaan' yang ia temui di dunia hukum.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya