Mulai Mei, Persija Bakal Sulit Main di Jabodetabek

Persija mendaftarkan dua stadion untuk menggelar Liga 1, SUGBK dan Pakansari, sebagai kandang ke PT Liga Indonesia Baru.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 09 Mar 2018, 19:20 WIB
Pemain depan Persija, Marko Simic bersama Sandi Sutte dan Addison Alves merayakan gol ke gawang Tampines Rovers pada penyisihan grup H Piala AFC 2018 di Stadion GBK, Jakarta, Rabu (28/2). Persija unggul 4-1. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Persija Jakarta akan kesulitan bermain di daerah Jabodetabek mulai bulan Mei. Pasalnya, tiga lokasi yang berada di Jabodetabek, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Stadion Patriot, dan Stadion Pakansari dipakai untuk Asian Games 2018.

Manajemen Macan Kemayoran, sebutan Persija, telah mendaftarkan dua stadion untuk menggelar Liga 1, SUGBK dan Pakansari, sebagai kandang mereka, ke PT Liga Indonesia Baru.

Dua stadion yang didaftarkan itu juga menjadi salah satu venue Asian Games, Agustus mendatang. Saat ini Persija tak bisa bermain di Patriot, kandang mereka musim lalu, karena dalam proses renovasi Asian Games.

"Persija itu tidak punya home base. Kami harapkan sebelum Asian Games 2018, itu bisa dipakai di Pakansari dan Patriot. Jadi bisa dipakai, poinnya kami mendukung ke sana. Tapi menjelang Asian Games 2018, tidak bisa," ujar Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga, Mulyana.

"Misalnya renovasi Pakansari selesai pada April, maka Persija boleh masuk. Alternatifnya Pakansari, Patriot, atau Solo. SUGBK tidak mungkin dipakai. Jadi, sejak Mei atau Juni, stadion-stadion tersebut sudah tidak bisa dipakai karena sudah jelang Asian Games 2018," katanya melanjutkan.

 

 

 


Opsi Persija

Pemain Persija Jakarta, Riko Simanjuntak (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sebelumnya, Direktur Utama Persija, Gede Widiade sudah mengadukan masalah ini kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi. Bahkan, mereka juga sudah memaparkan beberapa opsi stadion yang akan menjadi kandang Macan Kemayoran.

"Kami minta main di Patriot, Pakansari, atau Wibawamukti. Supaya teman-teman tahu, Persija ini kan betul-betul di Jakarta tidak ada lapangan. Beda dengan di Malang, Surabaya, Bandung, dan Palembang yang punya dua lapangan," kata Gede.

"Hanya di Jakarta saja yang tidak punya dua lapangan selain SUGBK. Itu pun bukan lapangannya Pemda, lapangannya Setneg. Untuk itu, kami minta agar mau tidak mau dengan kejadian kemarin pada waktu final Piala Presiden 2018, itu kan diketahui pemerintah dan masyarakat bahwa suporter Persija itu sangat banyak. Ini masyarakat yang butuh perhatian dari pemerintah," ujarnya menambahkan.


Solusi Persija

Gede sendiri berharap, permintaannya itu diteruskan Menpora ke Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla yang juga bertindak sebagai Ketua Pembina Asian Games.

"Solusinya yang saya sarankan kepada beliau (Menpora) untuk disampaikan ke atas (Jusuf Kalla), memberikan kesempatan pada kami. Apabila stadion tersebut tidak dipergunakan untuk Asian Games 2018, Persija diharapkan menggunakan stadion tersebut dengan ketentuan-ketentuan normatif. Jadi tidak ada istimewanya, kami hanya minta perlakuan adil," kata Gede.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya