Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) membukukan kenaikan pendapatan dari US$ 2,93 miliar pada 2016 menjadi US$ 2,97 miliar pada 2017. Pendapatan itu hanya tumbuh tipis 1,18 persen.
Pendapatan emiten berkode PGAS tersebut terutama diperoleh dari hasil penjualan gas ebesar US$ 2.404,6 juta dan penjualan minyak dan gas sebesar US$ 472,8 juta.
Sedangkan laba operasi pada 2017 sebesar US$ 377,01 juta. Sementara laba bersih sebesar US$ 143,1 juta atau Rp 1,92 triliun (kurs rata-rata Rp 13.381). Laba bersih tersebut turun 52,96 persen dari periode 2016 US$ 304,32 juta. Adapun EBITDA sebesar US$ 830 juta, naik sebesar US$ 23 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 807 juta.
Laba bruto turun 10,11 persen menjadi US$ 797,23 juta pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 886,93 juta. Perseroan mencatat kenaikan beban distribusi dan transmisi naik menjadi US$ 237,15 juta pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 220,40 juta.
Perseroan mencatatkan beban umum dan administrasi turun 13,45 persen menjadi US$ 202,50 juta pada 2017. Beban keuangan perseroan naik menjadi US$ 147,17 juta pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 132,40 juta. Perseroan mencatatkan kenaikan rugi selisih kurs menjadi US$ 7,40 juta pada 2017.
Baca Juga
Advertisement
"Kami melakukan berbagai upaya efisiensi sehingga mampu mencetak laba di tengah kondisi perekonomian saat ini, “kata Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama seperti dikutip dari keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat (9/3/2018).
Selama periode Januari-Desember 2017, PGN menyalurkan gas bumi sebesar 855,5 BBTUD dengan rincian, volume gas distribusi sebesar 771,55 BBTUD, dan volume transmisi gas bumi sebesar 83,95 BBTUD.
Rachmat mengatakan, sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional, PGN optimistis kinerja perusahaan juga akan semakin baik.
Pada 2018, PGN akan tetap mengembangkan infrastruktur gas bumi untuk memperluas pemanfaatan gas bumi bagi masyarakat.PGN akan semakin agresif membangun infrastruktur gas bumi nasional untuk meningkatkan pemanfaatan produksi gas nasional.
Pada kuartal IV 2017, infrastruktur pipa gas PGN bertambah sepanjang lebih dari 175 km dan saat ini mencapai lebih dari 7.450 km atau setara dengan 80 persen pipa gas bumi hilir nasional.
Dari infrastruktur tersebut, PGN menyalurkan gas bumi ke 1.739 pelanggan industri manufaktur dan pembangkit listrik, 1.984 pelanggan komersial (hotel, restoran, rumah sakit) dan Usaha Kecil Menengah (UKM), serta 177.710 pelanggan rumah tangga yang dibangun dengan investasi PGN.Pelanggan Gas Bumi PGN tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong Papua.
PGN juga mengelola dan menyalurkan gas bumi untuk transportasi ke 10 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan 4 Mobile Refueling Unit (MRU). PGN juga mengoperasikan 2 Floating Storage Regasification Unit (FSRU) yakni di Jawa Barat dan Lampung.
Selanjutnya
Pada 2018, PGN juga banyak melakukan terobosan seperti program 360 degree solution. Dalam program ini, PGN dapat menghadirkan gas bumi dari hulu hingga hilir sesuai kebutuhan masyarakat di berbagai segmen pengguna gas.
PGN memiliki Saka Energy yang menyediakan gas bumi di sektor hulu, PGN mengembangkan produk gas bumi yakni Liquefied Natural Gas (LNG) yang dilakukan oleh PT PGN LNG Indonesia, penyaluran CNG melaui anak usaha PT Gagas Energi Indonesia, sampai melalui anak usaha PGN lainnya.
PGN dapat menyediakan pasokan gas bumi, listrik, pasokan bahanbakar gas untuk transportasi hingga jasa Engineering, Procurement and Construction (EPC) hingga Informasi Teknologi Komunikasi bagi para pengguna gas atau pelanggan PGN.
"Investasi infruktur pipa gas bumi yang dibangun PGN hampir seluruhnya tidak mengandalkan APBN, sehingga tidak membebani negara. Dan, PGN terus berkomitmen memperluas pemanfaatan gas bumi dengan membangun infrastruktur gas bumi di berbagai daerah," ungkap Rachmat.
Pada kuartal IV 2017, PGN telah meyelesaikan fasilitas penunjang pasokan gas di Pasuruan, pengembangan pipa gas bumi di sejumlah kawasan industri wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara dan Batam serta infrastruktur untuk menunjang kehandalan penyediaan listrik PLN di Tanjung Priok.
Beberapa proyek infrastruktur masih dalam tahap pelaksanaan, mulai dari proyek pipa gas transmisi Duri-Dumai sepanjang 67 kilometer termasuk pipa distribusi gas di Dumai sepanjang 56 km.Selain itu, pemasangan pipa distribusi di wilayah Gresik sepanjang 11 km. Selain itu, PGN juga sedang mengembangkan infrastruktur pipa transmisi gas bumi West Natuna Transmission System (WNTS) ke Pulau Pemping, Provinsi Kepulauan Riau.
Untuk proyek yang didanai oleh pemerintah melalui penugasan pembangunan jaringan gas bumi untuk pelanggan rumah tangga di Lampung, Musi Banyuasin, Mojokerto, dan Rusun Kemayoran Jakarta, PGN dapat menyelesaikannya dengan tepat waktu. "PGN terus berkomitmen membangun dan memperluas infrastruktur gas nasional, walau di tengah kondisi ekonomi yang belum membaik dan turunnya harga minyak mentah dunia," tutur Rachmat.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement