Liputan6.com, Jakarta Bagi seorang pesepakbola, menjadi cadangan atau jarang dimainkan adalah sebuah momok. Tidak ada seorangpun pemain yang suka dicadangkan. Karena itu, setiap pemain selalu menunjukkan performa dan kesiapan terbaiknya untuk merebut kepercayaan pelatih agar diturunkan.
Namun, dua hal itu saja tidak cukup. Bagaimanpun, kadangkala masih ada subjektivitas dari sang pelatih dalam menentukan pemain mana yang akan dimainkan sebagai starter.
Baca Juga
Advertisement
Karena itu, bagi para pemain yang mendapat kesempatan tampil secara reguler, akan lebih mudah untuk menunjukkan kualitas mereka. Sebaliknya, mereka yang dibangkucadangkan, harus berjuang ekstra keras untuk unjuk gigi. Karena itu, ‘rivalitas’ antarpemain dalam sebuah tim menjadi sebuah keniscayaan.
Tak terkecuali di Liga Serie A Italia. Bertaburnya pemain tangguh di salah satu liga terbaik di Eropa itu, membuat persaingan antarpemain semakin sengit. Para pemain cadangan terus berupaya membuktikan kualitasnya di setiap kesempatan tampil. Sebab dengan cara itulah mereka bisa dianggap penting oleh klub dan disenangi para fans.
Musim ini, ada segelintir pemain cadangan di Serie A yang tampil gemilang. Penampilan mereka tidak kalah apik dibanding rekan-rekan mereka yang menjadi pilihan utama pelatih. Siapa saja? Berikut tiga di antaranya yang telah dirangkum Liputan6.com.
1. Wojciech Szczesny
Perjalanan karier Szczesny memang tidak semulus kiper-kiper tangguh lainnya di Eropa. Ya, usai menjalani masa peminjaman selama dua tahun di AS Roma, ia kembali ke Arsenal tanpa jaminan bakal dimainkan secara reguler. Pelatih Arsenal, Arsene Wenger tetap masih mengutamakan Petr Cech sebagai penjaga gawang nomor satu The Gunners.
Situasi itu membuat Szczesny akhirnya memilih pindah ke Juventus dengan nilai transfer 12 juta euro pada musim panas lalu. Di Juventus, kiper 27 tahun itu juga mendapati nasib serupa. Ia hanya menjadi pelapis Gianluigi Buffon. Iming-iming posisi kiper utama musim depan, karena Buffon akan segera pensiun, membuatnya mau menerima tawaran Si Nyonya Tua.
Namun, Dewi Fortuna rupanya masih memihak kepada Szczesny. Tak butuh menunggu sampai musim depan, kiper Polandia itu sudah mendapat kesempatan untuk unjuk kebolehan musim ini karena Buffon mengalami cedera kurun Desember-Januari lalu. Tak cuma itu, pelatih Massimiliano Allegri juga beberapa kali menurunkannya untuk mengistirahatkan Buffon.
Hasilnya cukup memuaskan. Dari total 13 kali tampil di Serie A, Szczesny mencatatkan 9 pertandingan cleen sheet, dan hanya kebobolan enam gol. Catatan kiper yang belakangan meminta disapa ‘Tek’ itu bahkan lebih baik dibanding Buffon. Kiper veteran itu sendiri mencatatkan delapan cleen sheet dan kebobolan delapan gol dalam 13 penampilan di Serie A.
Dengan perfoma yang menjanjikan ini, Juventus tak perlu repot-repot mencari pengganti Buffon seandainya kiper 40 tahun itu benar-benar pensiun akhir musim ini.
“Kami berteman baik. Kami sangat akrab karena pada akhirnya kami menciptakan persatuan dan kolaborasi yang luar biasa. Setiap kali Tek (sapaan untuk Szczesny) bermain, dia selalu tampil sebagai protagonis. Dia sudah memberi kami banyak poin dan membuat kami menjaga jarak dengan Napoli,” kata Buffon.
Advertisement
2. Eder
Musim ini, striker Inter Milan, Eder Citadin Martins baru dimainkan empat kali sebagai starter dalam 21 penampilan di Serie A. Selebihnya, ia selalu dimasukkan sebagai pemain pengganti. Tak jarang ia cuma bermain selama lima menit, tiga menit, atau bahkan satu menit. Hal itu tentu membuat Eder sulit untuk memberikan kontribusi bagi I Nerazzuri, yang selalu bertumpu pada Mauro Icardi.
Namun, berbeda halnya bila Eder diberi menit bermain lebih banyak. Terbukti, di saat Icardi cedera awal Februari lalu, Eder selalu mencetak gol di setiap pertandingan. Satu gol ia sarangkan ke gawang Crotone di giornata 23, dan satu gol lainnya mengantarkan Inter Milan menang 2-1 atas Bologna di pekan selanjutnya. Total, penyerang Italia itu sudah mencetak tiga gol dalam 614 menit bermain.
Eder direkrut Inter dari Sampdoria pada Januari 2016. Setelah dipinjam selama enam bulan dengan biaya dua juta euro, ia dipermanenkan dengan tambahan dana 9,8 juta euro. Sejak awal, striker berdarah Brasil itu memang hanya dibeli untuk dijadikan pelapis Icardi. Musim lalu, ia mencetak delapan gol dan empat assist dalam 33 penampilan di Serie A.
3. Nani
Agresivitas Lazio musim ini patut diacungi jempol. Hingga giornata ke-27, I Biancoceleste menjadi klub paling banyak membobol gawang lawan, dengan 64 gol. Jumlah tersebut bahkan mengalahkan Juventus (63 gol) dan Napoli (62 gol) yang berada di puncak klasemen dengan keunggulan poin yang jauh.
Selain punya Ciro Immobile dan Luis Alberto yang menjadi andalan utama, Lazio masih punya pemain cadangan yang mumpuni dan syarat akan pengalaman, Luis Nani. Mantan pemain Manchester United itu tetap mampu tampil gemilang meski kondisinya kurang fit karena cedera hamstring yang bolak-balik kambuh. Dari 12 kesempatan tampil, di mana hanya satu kali sebagai starter, ia berhasil mencetak tiga gol dan menyumbang dua assist.
Adapun Nani dipinjam oleh Lazio dari Valencia dengan biaya dua juta euro untuk jangka satu musim. I Biancoceleste memiliki opsi untuk mempermanenkan pemain internasional Portugal itu di akhir musim dengan biaya yang belum diketahui. (Abul Muamar)
Advertisement