Investasi Kalah dari Thailand dan Malaysia, Ini Reaksi Jokowi

Presiden Jokowi mengaku bersedih mengingat Indonesia negara besar tapi ekspor kalah dengan Malaysia, Singapura dan Thailand.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Mar 2018, 10:30 WIB
Presiden Joko Widodo berdialog dengan petani saat penyaluran SK IPHPS di Tuban, Jawa Timur, Jumat (9/3). Total luas lahan Perhutanan Sosial seluas 14.713,5 Ha dengan total jumlah petani penerima SK PHPS sebanyak 11.921 orang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku bersedih mengingat Inonesia sebagai negara besar tapi ekspor Indonesia kalah dengan Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand dan Vietnam.

"Kalau kita terus-teruskan, kita enggak bangkit dari tidur kita. Kita tidak bangun bangkit, membangun bisa-bisa kalah nanti dengan Laos, dengan Kamboja. Hati-hati ini," ujar Jokowi, saat peresmian Kawasan Terintegrasi Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) dan kapal pendukung tol laut, di Manyar, Gresik, Jawa Timur, seperti dikutip dari laman Setkab, yang ditulis Sabtu (10/3/2018).

Bukan hanya ekspor, menurut Jokowi, investasi Indonesia juga kalah dengan Malaysia, Thailand dan Vietnam. Kalau ini diteruskan, Jokowi khawatir nanti dengan Kamboja dan Laos pun bisa kalah.

Jokowi mengingatkan, apa yang menjadi kelemahan-kelemahan harus segera dibenahi dan diperbaiki yaitu urusan perizinan-perizinan yang terlalu lama.

"Tunggu akhir Maret ini semuanya akan saya obrak-abrik. Saya mulai enggak sabar," tegas Jokowi.

Jokowi mempertanyakan mengapa mengurus izin satu bulan, bertahun-tahun. "Siapa yang mau datang ke Indonesia. Siapa yang mau investasi ke Indonesia," ucap Jokowi.

Jokowi mengingatkan, investasi itu akan memperbaiki ekonomi, dan akan membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya bagi anak-anak muda.“Tapi kalau izinnya terlalu lama, siapa yang mau membuka pabrik, membuka industri di negara kita," Jokowi menambahkan.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Bisa Difotokopi

lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Terkait integrasi Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) yang diresmikannya, Jokowi mengapresiasi kerja sama dengan pondok pesantren.

"Saya kira pimpinan-pimpinan perusahaan yang lain cara kerja sama yang telah dilakukan oleh JIIPE ini bisa di-fotocopy," ujar dia.

Jokowi meyakini, santri-santri pondok pesantren itu pintar-pintar dan yang paling penting akhlaknya bagus-bagus. Karena itu, ia mendorong perusahaan-perusahaan untuk mengambil sumber daya manusia (SDM) dari pondok pesantren.

"Kalau belum siap, latih mereka. Berikan training, vocational training dan pelatihan-pelatihan yang lainnya, entah komputer, entah mengoperasikan mesin-mesin yang modern," tutur Jokowi.

Jokowi juga mengaku senang karena kawasan industri ini terintegrasi. Kepala Negara menambahkan bahwa aa pelabuhan, kawasan industri dan kawasan industrinya, juga tersedia power plant pembangkit listrik.

Ia juga memuji kerja sama Pelindo dengan perusahaan swasta dalam membangun pelabuhan di kawasan industri itu.Jokowi menilai, cara-cara seperti inilah yang akan mempercepat perbaikan infrastruktur.

Ia menambahkan baik itu yang namanya infrastruktur jalan, yang namanya jalan tol, pelabuhan, serta pembangkit listrik ini akan cepat dan gampang dikerjakan.

“Saya ingin agar kawasan-kawasan industri seperti ini semakin banyak dibuka di negara kita, sehingga akan membuka lapangan pekerjaan yang semakin banyak di negara kita," kata Jokowi.

Saat hadir di acara tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Ibu Negara Iriana, Menteri Perhubungan Budi K. Sumadi, Mensesneg Pratikno, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Gubernur Jatim Soekarwo.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya