Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka menyelimuti dunia usaha Indonesia. Pengusaha nasional Indonesia dan juga pendiri Matahari Department Store Hari Darmawan tutup usia.
Kepergiannya meninggalkan kesedihan bagi koleganya di Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Wakil Ketua Aprindo Tutum Rahanta menuturkan, Hari Darmawan sosok yang punya visi memajukan ritel Indonesia meski usianya sudah tidak muda lagi. Tak hanya itu, Hari juga termasuk sosok yang suka berbagi ilmu kepada pesaingnya.
"Tidak sungkan untuk membagi ilmu. Bila beliau dari luar dan mendapatkan sesuatu, ia akan mengumpulkan kami untuk berikan miles-miles. Ia juga orangnya terbuka dan tak mau menang sendiri," kata Tutum, saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (10/3/2018).
Baca Juga
Advertisement
Tutum menuturkan, pihaknya sangat kehilangan pendiri Matahari Department Store ini. Meski usia mendekati 80 tahun, Hari tidak berhenti untuk memajukan sektor ritel Indonesia.
"Kami sangat bersedih dan kehilangan. Pak Hari Darmawan, pelopor ritel modern di Indonesia. Ia tidak berhenti untuk memajukan ritel Indonesia," ujar Tutum.
Tak hanya itu, Hari juga dikenal sebagai sosok sangat baik dan rendah hati. "Beliau orang sangat baik," kata Tutum.
Ia pun kaget mendengar kabar duka atas meninggalnya Hari Darmawan. Lantaran, selama ini Hari Darmawan menurut Tutum punya kesehatan yang baik. "Kesehatan sangat baik, dan prima. Ini mendadak," ujar Tutum.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sebab Kematian Belum Jelas
Hari Darmawan, pemilik Taman Wisata Matahari (TWM), ditemukan tewas di pinggir Sungai Ciliwung, Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Jenazah pendiri Department Store Matahari ini ditemukan tersangkut batu oleh warga sekitar pada pukul 06.30 WIB, Sabtu (10/3/2018).
Dia sempat dilaporkan hilang sejak Jumat, 9 Maret 2018 sore. Tim rescue dan kepolisian yang menerima informasi tersebut langsung mengevakuasi korban ke RSUD Ciawi untuk keperluan autopsi.
Manajer Taman Wisata Matahari Baskoro membenarkan meninggalnya pemilik wisata terkemuka di kawasan Puncak tersebut.
"Ya benar. Sekarang saya dan jajaran Dirut TWM sedang berada di RSUD Ciawi," kata Baskoro, Bogor, Sabtu. Namun, dia enggan membeberkan lebih lanjut perihal kematian pendiri toko jaringan ritel terkemuka tersebut. "Maaf kami sedang berduka," ucap Baskoro.
Begitu juga Kapolsek Cisarua Komisaris Ijang Yusuf Taojiri belum bersedia memberikan keterangan lebih lanjut.
"Saya sudah WA (WhatsApp) ke Polres Bogor," kata Ijang.
Beredar kabar, pria kelahiran 27 Mei 1940 ini meninggal karena terseret arus Sungai Ciliwung saat nongkrong di pinggir sungai area Taman Wisata Matahari. Ada pula kabar yang beredar, pria berusia 77 tahun ini korban pembunuhan. Namun, kepolisian belum memberikan konfirmasi soal penyebab kematiannya.
Advertisement