Suntik Filler di Sembarang Tempat, Awas Hidung dan Wajah Membusuk

Tompi dan PERAPI (Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia) gerah dengan praktik suntik filler di mal dan salon kecantikan.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 10 Mar 2018, 17:00 WIB
Tompi (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Punya niat melakukan bedah plastik dengan suntik filler di mal maupun salon kecantikan? Tahan dulu deh sebelum terlambat. Hati-hati, sekarang menjamur klinik bedah plastik yang melakukan suntik filler dengan prosedur yang enggak aman.

Hal ini diungkapkan oleh dr Teuku Adifitrian, Sp.Bp, atau lebih beken dikenal dengan nama Tompi.

"Sebenarnya secara materi filler ini aman. Hanya saja penempatan keliru yang membuat jadi tidak tepat," kata Tompi ditemui di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu (10/3/2018).

Hal ini juga diakui oleh dr Irena Sakura Rini, SpBP. Menurutnya, filler yang disuntikkan ke hidung dengan prosedur yang enggak aman, bisa berbahaya.

"Pembuluh darah di hidung itu cukup banyak, kalau disuntikkan orang yang tidak tahu anatomi, kemudian barangnya tidak sesuai, itu bisa menutup pembuluh darah," lontar Irena ditemui di tempat yang sama.

Menurutnya, hal tersebut bisa menyebabkan kerusakan pada hidung dan bentuk wajah. Bahkan yang paling parah adalah membusuknya hidung.

"Operasi satu bulan pun juga tidak akan selesai," tambah Irena.

 

Simak juga video menarik berikut:

 


Korban Filler Abal-Abal Berdatangan, Ini Komentar PERAPI

Kamu yang lagi kepikiran untuk tanam benang atau filler, Dr. Tompi punya penjelasan yang sangat bermanfaat buat kamu nih. (Foto: Instagram)

Filler merupakan salah satu terapi untuk mengatasi penuaan kulit dengan mengisi sejumlah volume ke lapisan wajah yang sudah mulai menua. Umumnya filler menggunakan jarum suntik dan harus dilakukan oleh tenaga profesional, tapi kini ada filler tanpa suntik.

"Kenapa kami, PERAPI (Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia) membuat pernyataan, karena sekarang kami menerima pasien yang tidak kembali ke pelakunya, mencari bantuan ke dokter bedah plastik," jelas Tompi.

PERAPI sendiri tidak melarang penggunaan filler, selama dilakukan dengan prosedur dan pada tempat yang tepat. Dalam hal ini, hidung tidak menjadi bagian yang disarankan.

PERAPI sendiri mengakui, beberapa kasus yang terlalu parah, tidak bisa mereka bantu.

"Kita hanya bisa geleng-geleng doang," ujar Tompi.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk berkonsultasi dulu dengan PERAPI, sebelum melakukan suntik filler.

Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (PERAPI) berikan penjelasan terkait maraknya suntik filler yang dilakukan dengan prosedur salah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya