Pabrik Pengolahan Garam Senilai Rp 900 Miliar Beroperasi di Gresik

Apabila garam lokal tersedia, UNIchemCandi Indonesia menyerap hingga 200 ribu ton per tahun.

oleh Nurmayanti diperbarui 11 Mar 2018, 16:15 WIB
Menperin Airlangga Hartarto menunjukkan produk garam yang diproduksi PT. UNIchemCandi Indonesia di Gresik, Jawa Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, kinerja industri nasional akan semakin tumbuh dan berdaya saing apabila ketersediaan pasokan bahan baku bisa terjaga. Garam adalah salah satu bahan baku pokok yang sangat dibutuhkan oleh sejumlah sektor manufaktur untuk menopang keberlanjutan produktivitas.

“Jadi, garam mendukung supply chain dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Untuk itu, kami terus mendorong investasi baru atau ekspansi di sektor industri pengolahan garam di Indonesia,” jelas Airlangga, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (11/3/2018).

Airlangga menjelaskan, peresmian Pabrik Pengolahan Garam Industri dan Konsumsi PT UNIchemCandi Indonesia di Kawasan Industri JIIPE Gresik, Jawa Timur, bisa membangun ketahanan pangan nasional.

“Ini sejalan dengan program pemerintah, yaitu swasembada garam. Selain itu mampu berkontribusi terhadap perekonomian kita,” tegasnya.

Adanya pembangunan pabrik baru milik UNIchemCandi Indonesia di Gresik, Airlangga meyakini, struktur industri nasional semakin kuat dan dalam sehingga akan mampu kompetitif di pasar domestik maupun ekspor.

“Inilah yang dibutuhkan oleh Indonesia, membuat industri pengolahan di dalam negeri. Apalagi, industri-industri yang menyerap bahan baku garam merupakan sektor andalan,” tuturnya.

Airlangga pun mendorong UNIchemCandi Indonesia agar terus memperluas usahanya, bahkan bisa menaikkan kapasitas produksi garam hingga 10 kali lipat sehingga dapat memasok permintaan pasar dalam negeri.

“Kami mendukung pabrik ini berkembang dan menjadi contoh bagi perusahaan lain,” ujarnya.

 


Komitmen

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada Peresmian Pabrik Pengolahan Garam Industri dan Konsumsi PT. UNIchemCandi Indonesia di Gresik, Jawa Timur.

Direktur Utama UNIchemCandi Indonesia Unn Harris menyampaikan, pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produksinya.

“Melalui pembangunan pabrik baru ini, kami telah melakukan investasi pengolahan garam dengan proses washing dan refinery,” jelasnya.

Pabrik seluas 8 hektare dengan nilai investasi sebesar Rp 900 miliar ini, terdiri dari tiga lini produksi. Dua lini untuk garam pencucian dan satu lini untuk garam rafinasi.

Dengan kapasitas terpasang saat ini yang mencapai 300 ribu ton per tahun, PT UNIchemCandi Indonesia merupakan industri pengolahan garam terbesar di Indonesia.

Rincian kapasitas produksi sekarang, untuk garam rafinasi sekitar 70 ribu ton per tahun, sedangkan garam pencucian sebanyak 180 ribu ton per tahun.

"Namun, pabrik kami ini bisa diperluas lagi hingga 5 lini dengan total kapasitas produksi mencapai 450 ribu ton per tahun,” ungkapnya.

Apabila garam lokal tersedia, UNIchemCandi Indonesia menyerap hingga 200 ribu ton per tahun.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya