Liputan6.com, Jakarta - Partai Berkarya hingga saat ini belum menentukan dukungan pada Pemilihan Presiden 2019. Ketua Umum Terpilih Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto mengaku partainya saat ini masih menunggu perkembangan politik dalam negeri.
"Kami masih fokus pada perolehan kursi di parlemen," ujar Tommy Soeharto di sela acara Rapat Pimpinan Nasional III DPP Partai Berkarya di Hotel Lor In Solo, Minggu (11/3/2018)
Advertisement
Mengenai sikap Partai Berkarya terhadap pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla saat ini, Tommy mengaku partainya memilih untuk bersikap objektif.
"Kami objektif saja, apa yang dilakukan baik oleh pemerintah untuk rakyat akan didukung. Misalnya dana desa, kalau dipakai untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, kami dukung," kata Tommy, seperti dilansir dari Antara.
Hanya saja, Tommy Soeharto menyoroti besarnya jumlah anggarannya, yaitu mencapai Rp 1,5 Miliar per desa. Menurut dia, anggaran sebesar itu justru dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, bukan untuk program kesejahteraan rakyat.
"Padahal mengenai infrastruktur ini masuknya ke APBN dan APBD. Ini yang harus dikoreksi, seharusnya untuk rakyat," kata dia.
Desak Jokowi Bayar Utang
Selain itu, Tommy berharap pemerintah segera mencari solusi terkait permasalahan negara, salah satunya utang. Dia mengatakan jika utang terus dibiarkan maka akan menjadi tanggungan anak cucu kelak.
"Utang ini harus diatasi oleh pemerintah sekarang dan ke depan. Ini harus segera dicarikan solusi," kata Tommy.
Sebelumnya, pada pembukaan Rapimnas Partai Berkarya, Tommy diusung sebagai Ketua Umum. Ia menargetkan partainya dapat menguasai kursi DPR di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI Senayan pada masa pemerintahan 2019-2024.
Putra bungsu Presiden RI Soeharto tersebut menargetkan Partai Berkarya paling sedikit dapat meraih 80 kursi di DPR RI pada pemilihan legislatif mendatang.
Advertisement